Pohon Beringin yang Disakralkan Warga Desa Negari Ludes Dilalap Si Jago Merah
Embusan angin membuat api sangat cepat berkobar sehingga dalam sekian menit, kobaran melalap batang pohon yang telah dalam kondisi rapuh itu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Eka Mita Suputra
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Pohon beringin yang disakralkan warga Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Rabu (12/6/2019) sekitar pukul 13.00 Wita hangus dilalap api.
"Api dengan cepat berkobar, dan membakar batang pohon beringin itu," ungkap warga setempat, I Wayan Latra.
Pohon beringin itu terletak tepat di depan Kantor Desa Negari.
Embusan angin membuat api sangat cepat berkobar sehingga dalam sekian menit, kobaran melalap batang pohon yang telah dalam kondisi rapuh tersebut.
Karena kondisi api yang berkobar hebat, warga tidak berani terlalu dekat untuk memadamkan api dengan alat seadanya.
Belum lagi di sisi utara pohon tersebut terdapat jurang sedalam sekitar 6 meter.
Baca: Pemicu Kebakaran KM Mentari Selaras di Perairan Sumba Belum Diketahui
"Angin cukup kencang, kami khawatir bara api terbawa angin dan merembet ke bangunan di sekitarnya. Kebetulan lokasi kebakaran di depan kantor desa, aparat langsung menghubungi pemadam kebakaran," ungkapnya.
Tidak berselang lama, tiga unit damkar tiba di TKP.
Proses pemadaman api berlangsung sekitar 15 menit, sampai api benar-benar padam.
Batang pohon setinggi 4 meter yang disakralkan warga sekitar itu hangus menjadi arang.
"Pohon beringin ini memang sudah lapuk. Saat akan dilakukan pembangunan kantor desa, pohon ini dipangkas oleh warga. Karena disakralkan warga sekitar, sebelum dipangkas pohon ini sudah dipralina dengan upacara sesuai kepercayaan kami di Bali," ujar Perbekel Desa Negari, I Gusti Agung Ngurah Agung.
Berdasarakan keterangan warga, sebelum kebakaran terjadi ada masyarakat yang menghaturkan canang dan dupa di pohon tersebut.
Kemungkinan besar kebakaran disebabkan bara api dupa yang terjatuh, dan melalap dedaunan kering di bawah pohon sehingga api membesar dan menghanguskan pohon itu.
Baca: Mayat Laki-Laki Ditemukan Berlumuran Lumpur di Area Persawahan
"Proses pemadaman api selama 15 menit, hingga dilanjutkan dengan proses pendinginan sampai api benar-benar padam. Kemungkinan kebakaran karena bara api dupa yang terjatuh, dan ada sampah dedaunan kering hingga apinya membakar batang pohon. Angin kencang dan kondisi pohon yang kering dan lapuk, membuat api dengan cepat berkobar," jelas Kasatpol PP dan Damkar Klungkung, I Putu Suarta yang langsung turun memimpin proses pemadaman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.