Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi gempa besar yang mengguncang Kabupaten Maluku Tenggara, Sabtu (15/6/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa besar yang mengguncang Kabupaten Maluku Tenggara.

Gempa yang telah mengguncang Kabupaten Maluku Tenggara ini terjadi pada Sabtu (15/6/2019) dini hari tadi.

Dari pantauan BMKG menyebut, gempa yang terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara ini dirasakan pada pukul 03.10 WIB.

Baca: Gempa Hari Ini: BMKG Catat Gempa M 3.8 Guncang Bandung Jumat Malam, Dirasakan di Pangalengan

Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa 5.3 M Guncang Wanokaka NTT, Tak Berpotensi Tsunami

Data yang diperoleh Tribunnews.com dari akun Twitter @infoBMKG menyebutkan, gempa yang mengguncang Kabupaten Maluku Tenggara ini berkekuatan Magnitudo 6,4.

Pusat gempa tersebut berpusat di laut dengan kedalaman 144 kilometer.

Gempa ini berada di 216 kilometer barat daya Kabupaten Maluku Tenggara.

Melalui akun Twitter-nya, BMKG menyebut gempa ini juga dirasakan di Saumlaki dengan Skala MMI III-IV dan di Sorong II-III.

Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa M 5,3 Guncang Barat Daya Wanokaka, NTT

Baca: Gempa Hari Ini: BMKG Catat Gempa M 5.3 Guncang Enggano Bengkulu Kamis Malam, Tak Berpotensi Tsunami

BMKG mengatakan jika gempa besar yang mengguncang Kabupaten Maluku Tenggara ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan lebih lanjut terkait gempa besar yang mengguncang Kabupaten Maluku Tenggara ini.

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan menjadi gelap.

Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Whiesa)