Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

54 Korban Banjir di Tanah Bumbu Ikuti Pemeriksaan Kesehatan yang Diadakan ACT dan MRI

Sebagian besar dari warga yang datang untuk memeriksakan diri adalah para lanjut usia

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in 54 Korban Banjir di Tanah Bumbu Ikuti Pemeriksaan Kesehatan yang Diadakan ACT dan MRI
ist ACT
Pascabanjir, Warga Tanah Bumbu Jalani Pemeriksaan Kesehatan 

TRIBUNNEWS.COM, TANAH BUMBU - Banjir akhirnya mulai surut di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, beranjak surut pada Sabtu (15/6/2019) setelah sepekan lebih merendam wilayah tersebut.

Sejumlah warga sempat berada di pengungsian selama banjir tersebut terjadi.

Kini warga kembali ke rumah mereka, namun muncul kekhawatiran kesehatan mereka terdampak kondisi tidak higienis selama di pengungsian.

“Karenanya Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama dengan tim dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) pada Senin (17/6) kemarin, berinisiatif mengadakan layanan kesehatan untuk memastikan kondisi dari kesehatan para warga yang sempat tinggal di pengungsian tetap terjaga,” kata Retno Sulisetiyani dari tim ACT Kalimantan Selatan, Rabu (19/6/2019).

Tercatat sebanyak 54 warga mengikuti kegiatan tersebut.

Retno mengatakan sebagian besar dari warga yang datang untuk memeriksakan diri adalah para lansia.

Baca: Para Lansia Ini Dianiaya, Dipaksa Minum Air Kencing dan Makan Cabai oleh Pengawas Panti Jompo

“Warga yang datang sebagian besar merupakan para lansia dan memang mengeluhkan beberapa penyakit. Penyakit yang kita sudah diidentifikasi di antaranya adalah hipertensi, gatal-gatal, sakit kepala, mual, dan jadi lebih sering merasa ingin buang air kecil,” ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Tim medis langsung menangani keluhan warga tersebut dengan memberikan obat-obatan.

Selama bencana terjadi, obat-obatan memang tersedia dari puskesmas, namun jumlahnya terbatas.

Pelayanan kesehatan dilakukan di dua desa di kabupaten tersebut, di antaranya Desa Sungai Rukam dan Desa Anjir Baru.

Banjir sudah surut di kedua desa tersebut dan hanya menyisakan 10 rumah terdampak di Desa Sungai Rukam.

Sekretaris Desa Sungai Rukam, Tanwirul Anwar mengapresiasi langkah ACT-MRI dalam membersamai mereka bahkan setelah bencana ini usai.

Baca: Seorang Bayi Diberi Nama Jokowi Amin di Tanah Bumbu, Sang Ayah Mengaku Spontan Beri Nama Itu


“Terima kasih kepada ACT dan MRI untuk bantuannya kepada kami di Desa Sungai Rukam, terlebih untuk kerja sama tim dengan posyandu kami,” Kata Tanwirul.

Meskipun masih ada 10 rumah yang terendam di desa tersebut, warga sudah kembali kepada aktivitas normal dan kondisi desa kini mulai relatif aman.

Warga juga sudah tidak ada lagi yang tinggal di pengungsian. Namun menurut Tanwirul, masih tersisa 10 rumah yang terendam banjir ini akibat dari tanggul yang agak rendah.

“Dengan adanya tanggul jadi lebih aman ketika banjir. Tapi perlu lebih tinggi lagi tanggulnya. Karena sekarang ini rendah. Untuk ke depan, tanggul sebagai jalan poros perlu juga kita perkuat lagi, karena belum kokoh. Karenanya sekarang 10 keluarga masih terdampak,” jelas Tanwirul.

Ia menambahkan, ada 600 jiwa yang terdampak banjir di Desa Sungai Rukam dan mayoritasnya adalah petani.

Otomatis ketika banjir datang, lahan pertanian mereka total seluas 400 hektare, juga ikut terendam.

Akibatnya sudah dapat dipastikan, lahan yang sudah siap panen tersebut kini mesti gagal panen akibat banjir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas