Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yogyakarta Terpilih Sebagai Lokasi Kajian Pengembangan Demokrasi Pancasila

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terpilih menjadi satu dari tiga daerah yang menjadi lokasi pelaksanaan kajian pengembangan demokrasi Pancasila.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Yogyakarta Terpilih Sebagai Lokasi Kajian Pengembangan Demokrasi Pancasila
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
PAWAI OGOH-OGOH. Peserta pawai menggotong ogoh-ogoh saat berlangsung pawai ogoh-ogoh di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (2/3/2019). Pawai yang diikuti 25 komunitas tersebut untuk menyambut hari raya Nyepi yang akan jatuh pada 7 Maret mendatang. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI *** Local Caption *** Ogoh-ogoh Kuasai Malioboro Yogyakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  terpilih menjadi satu dari tiga daerah yang menjadi lokasi pelaksanaan kajian pengembangan demokrasi Pancasila

Penetapan ini dilaksanakan oleh Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) RI dan akan dilaksanakan kajian lebih mendalam terkait budaya sebagai fondasi pengembangan demokrasi Pancasila.

"Terpilihnya DIY sebagai objek kajian erat hubungannya dengan bagaimana kekayaan budaya yang membentuk karakter masyarakat setempat sangat mencerminkan kehidupan Pancasilais."




"Riset ini juga akan menelisik tantangan yang muncul sebagai fenomena sosial di DIY,” jelas Penanggung Jawab Tim Kajian Mayjen TNI (Purn) Dr IGN Arsana, SE, MM, P Sc, dalam kunjungannya menemui Pemerintah Daerah (Pemda) DIY di Gedhong Pracimasana, Komplek Kepatihan, Yogyakarta,  Kamis (20/6/2019).

Dia menjelaskan, pihak Watimpres telah melakukan kajian terkait ‘Dewasa dalam Berdemokrasi’.

Selanjutnya, tahun ini kajian dilakukan untuk melihat sejauh mana budaya menjadi fondasi demokrasi Pancasila

"Kajian kali ini dilakukan dalam rangka menemukan kembali gagasan Pancasilais di dalam interaksi hidup dan berbudaya sehari-hari, " katanya saat ditemui Tribunjogja.com

Selain Arsana, tim kajian Watimpres RI yang melakukan kajian di DIY terdiri dari Ketua Tim Kajian Prof Dr Susanto Zuhdi, M Hum, Anggota Tim Kajian Dr LG Saraswati Putri, M Hum, dan Sekretaris Tim Kajian Indri Putrianti, S Ikom.

BERITA TERKAIT

Kegiatan pengumpulan data dan informasi tim kajian ini dilaksanakan pada 19-21 Juni 2019 dengan turut menemui para pelaku budaya, tokoh adat, tokoh agama, dan akademisi kebudayaan.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY Agung Supriyanto mengatakan, persoalan yang masih harus ditangani secara nasional dalam hal demokrasi ialah mendekatkan kembali lembaga-lembaga demokrasi yang ada, termasuk di Yogyakarta.

Pernyataan Sikap 6 Rektor DIY : Nilai Pancasila Harus Terus Digelorakan

Namun secara keseluruhan, DIY tergolong daerah yang mampu menangani konflik dengan cukup baik.

Menurutnya,  Yogyakarta punya kelengkapan potensi konflik, misalnya saja radikal kanan.

Namun suatu hal yang istimewa ialah setiap konflik bisa diselesaikan tanpa perlu mengeluarkan aturan mengikat seperti Perda atau Pergub. 

"Semua bisa diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan,” imbuhnya.

Sekretaris Daerah DIY,  Gatot Saptadi mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut kedatangan tim kajian ini bertujuan melaksanakan salah satu tugas pemerintah dalam menciptakan alam demokrasi Pancasila di Indonesia.

Pihaknya berterimakasih kepada tim kajian karena telah memilih Yogyakarta sebagai lokasi untuk melakukan kajian. "Apalagi karena tim memandang secara umum Yogyakarta memiliki budaya yang bisa diangkat untuk menjadi fondasi di dalam kehidupan Pancasila,” paparnya. (*) 

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Watimpres Pilih Yogyakarta Sebagai Lokasi Kajian Pengembangan Demokrasi Pancasila, https://jogja.tribunnews.com/2019/06/20/watimpres-pilih-yogyakarta-sebagai-lokasi-kajian-pengembangan-demokrasi-pancasila.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas