Polisi Amankan Uang Rp 900 Juta dalam OTT di Meulaboh, Diduga Terkait Dana Desa
Polres Aceh Barat belum bersedia memberi keterangan resmi terkait kasus OTT tersebut dengan dalih masih dalam pemeriksaan dan pendalaman
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Polres Aceh Barat hingga siang kemarin masih mendalami kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap sejumlah orang yang diduga terlibat pungutan liar (pungli) terkait dana desa di kabupaten itu.
Lima orang yang ditangkap di Hotel Meuligoe, Meulaboh, Aceh Barat, Rabu (19/6) sekitar pukul 15.00 WIB, statusnya belum ditentukan.
Dalam operasi tersebut, uang tunai Rp 900 juta lebih ikut disita sebagai barang bukti.
Hingga Kamis (20/6), Polres Aceh Barat belum bersedia memberi keterangan resmi terkait kasus OTT tersebut dengan dalih masih dalam pemeriksaan dan pendalaman.
Sejumlah orang yang diamankan juga masih diperiksa.
Polres akan mengelar perkara terlebih dulu untuk memastikan ada tidaknya kasus tersebut.
Informasi terbaru dari sumber Serambi, kemarin, tim Polres Aceh Barat awalnya menangkap lima orang.
Namun, belakangan yang digiring dan hingga kini masih diperiksa di Mapolres setempat hanya empat orang yakni Indra Jaya Kesuma (37) dan Tri Arya Bakti (26), keduanya disebut-sebut sebagai pengurus LSM Siap, Sumatera Utara, serta Sutiman (39) dan Dedek Hendro (35), keduanya warga Desa Alue Kintang yang juga oknum anggota Polres Aceh Tengah.
Seorang lagi yaitu Sukri, kaur di Desa Cot Darat, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, sudah dilepas.
Sedangkan dua PNS Pemkab Aceh Barat yang dalam berita sebelumnya disebut-sebut sempat diamankan, ternyata tidak jadi. PNS dari kantor camat itu awalnya akan hadir ke lokasi itu, tapi kemudian batal.
Dalam kasus tersebut, polisi mengamankan uang Rp 900 juta lebih dari Rp 1,7 miliar yang sudah disetor aparatur desa ke LSM Siap yang standby di Hotel Meuligoe, Meulaboh.
Uang diantar langsung oleh masing-masing aparatur desa kepada LSM Siap dengan dalih akan ada bimbingan teknis (bimtek) yang rencananya berlangsung di Batam.
Informasi lain menyebutkan, pengumpulan dana itu merupakan tahap kedua setelah pada Mei lalu.
Polres Aceh Barat juga sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap pimpinan LSM Siap yang disebut-sebut berinisial F, perempuan asal Sumatera Utara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.