Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kembangkan Wahana Asimilasi dan Edukasi untuk Warga Binaan Jelang Bebas

Lahan yang digunakan merupakan milik Perhutani, yang dibudidayakan agar lebih bermanfaat bagi kehidupan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kembangkan Wahana Asimilasi dan Edukasi untuk Warga Binaan Jelang Bebas
Tribunnews/Fahdi Fahlevi
Wahana Asimilasi dan Edukasi (WAE) Merak Urak. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lapas IIB Tuban, Jawa Timur, membangun dan terus mengembangkan Wahana Asimilasi dan Edukasi (WAE) Merak Urak.

Di lahan sekitar 1,5 hektare itu warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Tuban dibina dengan berbagai kecakapan, mulai dari budidaya hewan, pertanian hingga kemampuan di bidang pertukangan.

Menurut Kepala Lapas Tuban Sugeng Indrawan, WAE dibangun melalui kerja sama dengan Bagian-bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Merak Urak.

Lahan yang digunakan merupakan milik Perhutani, yang dibudidayakan agar lebih bermanfaat bagi kehidupan.

“Pada prinsipnya, lapas bukanlah tempat untuk membuat narapidana menderita. Justru dengan konsep revitalisasi pemasyarakatan Ditjenpas, lapas seharusnya menjadi tempat pembinaan untuk menjadikan warga binaan kian mandiri, tangguh dan lebih produktif,” ujar Sugeng melalui keterangan tertulis, Senin (24/6/2019).

Saat ini di WAE Merak Urak telah dibudidayakan kelinci hias, ayam petelor, ikan lele, berbagai tanaman pertanian, hingga cacing tanah. Sugeng bercerita, budi daya ayam petelor mulai dilakukan Oktober 2018 lalu dengan awal 300 ekor.

Baca: Telan Korban, Polisi Tangkap Satu Pelaku Pengeroyokan di Konser Dangdut di Tuban, Lainnya Buron

BERITA REKOMENDASI

“Saat ini kami sudah membudidayakan 500 ekor ayam, dengan hasil telur per hari mencapai 22 kilogram,” ungkap Sugeng.

Telur-telur itu dipasarkan kepada masyarakat setempat. Tak jarang pembeli juga datang sendiri untuk membeli telur dan ikan lele hasil budi daya warga binaan.

Sugeng mengatakan, cara budi daya lele di WAE dilakukan dengan sistem bioflok yang terdiri dari 20 kolam. Satu kolam rata-rata memuat 1.500 benih lele yang ditanamkan di awal budidaya.

WAE juga mengembangkan budidaya cacing tanah. Cacing tanah berguna untuk kosmetika, bahan obat-obatan dan sarana pertanian, juga pakan ternak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas