Pembunuh Sadis Belum Ditangkap, Warga Desa Tana Lanto Resah
Mereka yang biasa beraktivitas di kebun lebih lama bahkan menginap, kini harus kembali pulang lebih awal karena takut pelaku masih berkeliaran
Editor: Eko Sutriyanto
"Tidak juga berani, tapi harus kami kerja, apa kalau tidak, jadi hutan lagi nanti kebun," jelasnya.
Baca: Kerabat 2 Korban Pembunuhan Yakin Pelaku dari Kelompok Pimpinan Ali Kalora, Ini Alasannya
Sama halnya dengan Ulla. Ia terpaksa berkebun karena produksi gula arennya belum selesai.
"Kalau saya tinggalkan rugi, bismillah saja, karena dekat juga kebun," katanya.
Kata Ulla, ia harus bekerja karena berkebun merupakan satu-satunya penghasilan yang ia miliki.
"Semoga cepat ditemukan pelakunya," harapnya.
Meski sudah ada warga yang mulai berkebun, namun sebagian besar warga masih enggan.
"Kalau saya memang masih takut, karena kebun saya tidak jauh dari kebun milik korban, " pungkas Amad.
Untuk diketahui, sebelumnya dua petani yang merupakan ayah dan anak di Dusun Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, ditemukan tewas mengenaskan pada Selasa (25/6/2019) pagi.
Keduanya bernama Tamar (50) dan Patte (27).
Ayah dan anak tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan leher digorok di kebunnya yang berjarak lima kilometer dari permukiman warga.
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Pascapembunuhan di Parimo, Petani Desa Tana Lanto Tak Lagi Menginap di Kebun,