Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Libatkan Mahasiswa, Program Candi Darling Hijaukan Kawasan Candi Prambanan

Kegiatan Candi Darling ini juga memberikan paparan edukasi mengenai fenomena pemanasan global yang terjadi akibat kegiatan manusia.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Libatkan Mahasiswa, Program Candi Darling Hijaukan Kawasan Candi Prambanan
HandOut/Istimewa
Pelaksanaan program Candi Sadar Lingkungan (Candi Darling) di Candi Prambanan. Melibatkan sebanyak kurang lebih 500 mahasiswa,penanaman secara serentak untuk kurang lebih 250 pohon dan 5,000 semak berbunga yang terdiri dari 25 varietas pohon dan semak berbunga yang ditanam tersebar di kawasan candi yang ikonik tersebut, Rabu (26/6/2019). 

­­­­TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kawasan Candi Prambanan merupakan salah satu destinasi wisata favorit yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Hal ini disampaikan oleh General Manager PT PT Taman Wisata Candi (TWC) Unit Candi Prambanan, Aryono Hendro Malyanto.

“Kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan pada tahun 2018 mencapai lebih dari 2,4 juta wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara dan pada Libur lebaran kemarin mencapai lebih 50 ribu pengunjung yang berwisata di tempat ini,” tutur Aryono.

Kawasan Candi Prambanan yang terletak di Kabupaten Klaten Kabupaten Sleman ini memiliki empat candi yaitu Candi Roro Jongrang, Candi Bubrah, Candi Lumbung dan Candi Sewu.

Peninggalan leluhur ini adalah warisan cagar budaya yang sangat berharga dan harus kita lestarikan bersama keberadaannya.

Berangkat dari kepedulian terhadap cagar budaya tersebut, Bakti Lingkungan Djarum Foundation melibatkan generasi milenial dari berbagai universitas di sekitar DIY untuk bergabung dalam gerakan Candi Darling atau Candi Sadar Lingkungan.

Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji menuturkan, Candi Darling merupakan sebuah program dari gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation.

Gerakan Siap Darling mengajak generasi milenial untuk tak sekadar peduli, namun terlibat langsung dalam melakukan aksi nyata, bergerak bersama-sama dan mengejar mimpi masa depan tanpa menambah jejak-jejak kerusakan pada bumi.

Berita Rekomendasi

“Prakarsa Siap Darling melalui program Candi Darling merupakan langkah nyata dalam menggerakkan generasi milenial khususnya mahasiswa agar lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga dikarenakan mereka turut berperan serta menghijaukan situs-situs cagar budaya Indonesia serta menularkannya kebiasaan baik ini di masyarakat luas. Harapan jangka panjang adalah langkah ini akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan,” ungkap FX Supanji.

Dalam kegiatan perdana gerakan Candi Darling ini sebanyak kurang lebih 500 mahasiswa yang bergabung dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sanata Dharma, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Institut Seni Indonesia, Universitas Kristen Duta Wacana, dan beberapa universitas lainnya melakukan penanaman secara serentak untuk kurang lebih 250 pohon dan 5,000 semak berbunga yang terdiri dari 25 varietas pohon dan semak berbunga yang ditanam tersebar di kawasan candi yang ikonik tersebut.

“Melalui terserlenggaranya program Candi Darling di Kawasan Candi Prambanan ini, diharapkan lingkungan candi bisa semakin teduh dan cantik sehingga semakin menarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara,” imbuh FX Supanji.

Ratusan pohon dan ribuan semak berbunga ini diharapkan akan semakin mempercantik Kawasan Candi Prambanan, dimana bibit-bibit tanaman tersebut berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Bakti Lingkungan Djarum Foundation di Kudus.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Dra Zaimul Azzah, MHum, meyakini hal ini akan semakin menumbuhkan rasa cinta di mata generasi muda terhadap peninggalan para leluhurnya.

Terlebih, Kompleks Candi Prambanan dan Candi Sewu termasuk dalam daftar UNESCO yang artinya diakui sebagai warisan dunia.

“Dengan teduhnya wilayah candi, bukan tidak mungkin generasi milenial ini akan semakin sayang dengan peninggalan sejarah. Dan paradigma sejarah itu membosankan akan hilang dengan semakin cantiknya candi-candi di Indonesia,” tutur Azzah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas