Gagal Dicegah Teman, Yunus Cincang Rekan Kerjanya di Mess Kebun Sawit di Seruan Kalteng
Polisi hingga Senin (1/7/2019) masih melakukan pendalaman kasus penganiayaan hingga berakhir pada pembunuhan terhadap Toni ini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kalteng Faturahman
TRIBUNNEWS.COM, SERUYAN - Yunus (39), karyawan perkebunan besar swasta (PBS) Kebun Kelapa Sawit diamankan.
Yunus diduga secara membabi buta mencincang rekan kerjanya sendiri bernama, Toni Hermawan di Afdeling 88 blok H. 40 PT Wana Sawit Lestari (WSL) 1 Dusun Natai Tabuk Desa Pembuang Hulu 1 Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Minggu (30/6/2019) siang,
Polisi hingga Senin (1/7/2019) masih melakukan pendalaman kasus penganiayaan hingga berakhir pada pembunuhan terhadap Toni ini.
Polisi mengamankan, satu buah senjata tajam jenis kapak yang gagangnya terbuat dari kayu warna hitam, satu buah bantal kapuk yang ada noda darahnya satu buah baju kaos warna hitam yang ada noda darah satu buah celana pendek motif kotak-kotak warna coklat yang ada noda darahnya, satu buah ikat pinggang warna hitam.
Kapolres Seruyan, AKBP Ramon Zamora Ginting, mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyidikan terhadap pelaku pembunuhan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut untuk mengungkap motif pembunuhan.
Kasusnya masih kami dalami, pelakunya sudah diamakan," ujarnya singkat.
Baca: Kasus Wanita Mengamuk di Masjid di Bogor, Ini Penjelasan Polisi
Sementara itu, keterangan salah satu saksi bernama Harno meyebutkan, dia melihat pelaku Yunus, berlari dari arah ujung jalan perumahan atau mes karyawan di blok H40.
Yunus nampak membawa kampak nampak dengan beringas mencari seseseorang ke arah rumah yang ditinggali korban.
Melihat gelagat yang seperti itu, sebenarnya Harno berusaha mencegahnya.
Namun sayangnya saat itu pelaku atau Yunus lebih cepat larinya sehingga tidak bisa diikuti, pelaku masuk ke dalam kamar korban.
”Saya mendengar suara teriakan korban minta tolong, dari dalam rumah yang ditinggalinya di dalam kamar ternyata dia dianiaya pelaku," ujarnya.
Harno mengatakan, dia sempat berlari mendatangi kamar korban atau ke arah suara yang minta tolong tersebut dan sempat berada didepan kamar korban.
Namun pelaku, tiba-tiba keluar dari dalam kamar rumah dengan membawa kapak yang berlumur darah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.