Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Babak Baru Kasus Mutilasi Karoman, Kepala, Tangan Belum Ditemukan, Keluarga Minta Keadilan Presiden

Bibi Karoman meminta agar Presiden Jokowi mengambil tindakan agar kasus mengerikan ini segera terungkap.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Babak Baru Kasus Mutilasi Karoman, Kepala, Tangan Belum Ditemukan, Keluarga Minta Keadilan Presiden
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Mardiah, istri Karoman, korban pembunuhan dan mutilasi di Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumaterab Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kasus pembunuhan keji disertai mutilasi memotong-motong tubuh korban bernama Karoman, warga Kabupaten Ogan Ilir memasuki babak baru. 

Keluarga almarhum karoman meminta keadilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pelaku pembunuhan dan pemutilasi Karoman segera ditangkap, Selasa (2/7/2019).

Sembari menangis dan menadahkan kedua tangannya  di depan instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Ida (42), bibi Karoman meminta agar Presiden Jokowi mengambil tindakan agar kasus mengerikan ini segera terungkap.

"Minta tolong sama Pak Presiden Jokowi, tolong kami ini. Tolong ungkapkan siapa pelakunya. Sampai sekarang juga belum dapat tangan dan kepalanya," ujar Ida yang tak kuasa menahan tangisnya saat ditemui di depan instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara.

Dengan suara terisak menangis, Ida menuturkan sampai kapan pun pihak keluarganya akan terus mencari keadilan hingga pelaku dan bagian tubuh Karoman yang termutilasi segera ditemukan.

"Kalau tidak terungkap kami ingin menuntut keadilan. Kemana pun kami ingin menuntut keadilan biar pelakunya cepat tertangkap," tegasnya.

Ida (42) yang merupakan bibi Karoman meminta agar Presiden Jokowi mengambil tindakan agar kasus pembunuhan mengerikan ini segera terungkap. Tribun Sumsel/Shinta Dwi Anggraini
Ida (42) bibi korban Karoman meminta agar Presiden Jokowi mengambil tindakan agar kasus pembunuhan mengerikan ini segera terungkap. Tribun Sumsel/Shinta Dwi Anggraini 

Hingga keinginan tersebut tercapai, pihak keluarga tidak akan bisa merasa tenang.

BERITA TERKAIT

Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Karoman, warga Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (11/6/2019). (Agung Dwipayana/Tribun Sumsel)
Apalagi dengan kondisi lima anak Karoman yang masih kecil namun ayahnya sudah meninggal karena menjadi korban pembunuhan, pihak keluarga memikirkan masa depan anak-anak malang itu.

"Kondisi anaknya paling kecil umurnya baru 2,5 tahun, paling besar baru mau masuk SMP. Bagaimana ke depannya, mereka masih kecil tapi sudah tidak punya ayah," ujar Ida.

Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Karoman, warga Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (11/6/2019).
Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan kasus pembunuhan dengan mutilasi terhadap Karoman, warga Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (11/6/2019). (Agung Dwipayana/Tribun Sumsel)

Kini pihak keluarga telah membawa pulang jenazah Karoman setelah selama 27 hari berada di instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. 

"Sudah tidak bisa ngomong apa-apa lagi. Tapi kami tetap mohon supaya kasus ini cepat terungkap," ujarnya.

Tanpa Kepala dan Lengan

Rusdi, sepupu Karoman (40), korban mutilasi di Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel) mendatangi rumah sakit Bhayangkara kota Palembang, Jumat (7/6/2019).

Meskipun belum ada hasil DNA yang menyatakan jenazah merupakan Karoman, namun Rusdi dan seluruh keluarganya sudah yakin bahwa itu adalah anggota keluarga mereka.

Baca: Perbandingan Durasi Pertemuan PM Shinzo Abe dengan Kepala Negara Lain, dengan Jokowi Hanya Semenit

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas