Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serang Hampir 1.000 Orang, Hepatitis A di Pacitan Akibat Kurangnya PHBS, Begini Cara Pencegahannya

Penyakit hepatitis A di Kabupaten Pacitan menyerang hampir 1.000 orang. Khofifah sebut akibat kurangnya PHBS hingga Kemenkes jelaskan pencegahannya

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Serang Hampir 1.000 Orang, Hepatitis A di Pacitan Akibat Kurangnya PHBS, Begini Cara Pencegahannya
KOMPAS.com/SLAMET WIDODO
Penyakit hepatitis A di Kabupaten Pacitan menyerang hampir 1.000 orang. Khofifah sebut akibat kurangnya PHBS hingga Kemenkes jelaskan cara pencegahannya. 

“Meski jumlah angka meningkat, namun secara harian menurun tajam,” katanya dikutip dari Kompas.com.

Mengutip dari healthline, hepatitis A adalah peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis A atau HAV.

Penyakit ini dapat menular lewat konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

Seseorang akan berisiko lebih tinggi terkena hepatitis A apabila berada di daerah yang memiliki sanitasi buruk.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantoro.

Penularan juga dapat terjadi melalui fekal-oral atau masuk ke saluran pencernaan.

Baca: Tidak Ada Larangan Kunjungi Pacitan Saat KLB Hepatitis A, Asalkan Tubuh Sehat dan Jaga Kebersihan

Baca: Pacitan KLB Hepatitis A, Ipong Muchlisoni Waspadai Penyebaran Penyakit ke Ponorogo

"Virus ditemukan pada tinja dan mencapai puncak 1-2 minggu sebelum timbulnya gejala dan berkurang secara cepat setelah timbulnya gejala disfungsi hati yang timbul bersamaan setelah munculnya sirkulasi antibodi HAV (Hepatitis A Virus) dalam darah," ujar Anung pada Selasa (2/7/2019) dikutip dari Kompas.com.

Berita Rekomendasi

Beberapa gejala dari penyakit ini diantaranya yakni demam, tidak nafsu makan, gangguan saluran pencernaan, gangguan perut dan mata berwarna kuning, serta lemah dan lesu.

Pencegahan harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran penyakit ini.

Menurut Anung, ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai cara pencegahan.

Dianjurkan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun secara benar terutama dalam lima saat kritis.

"Terutama pada lima saat kritis, seperti sebelum makan, sebelum mengolah dan menghidangkan makanan, setelah buang air besar dan air kecil, setelah mengganti popok bayi, serta sebelum menyusui bayi," kata Anung.

Pencegahan lain yakni dengan membuang tinja di jamban yang bersih.

Selain itu, pastikan air bersih tidak terkontaminasi.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas