Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

1.040 Hektar Sawah di Ciamis Terancam Gagal Panen Akibat Kekeringan

Sawah seluas 1.040 hektar di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terancam gagal panen setelah kekeringan melanda wilayah Kabupaten Ciamis

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 1.040 Hektar Sawah di Ciamis Terancam Gagal Panen Akibat Kekeringan
Wartakota
Ilustrasi kekeringan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sawah seluas 1.040 hektar di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terancam gagal panen setelah kekeringan melanda wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Kamis (4/7/2019).

Korban yang terdampak kekeringan mencapai 649 KK atau 1.806 jiwa.

Kepala Bidang Humas BNPB Rita Rosita mengatakan kekeringan tersebut dirasakan di enam Kecamatan sejak awal musim kemarau yang jatuh pada bulan Juni 2019 lalu.

"Enam kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Labok, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Banjaranyar, Kecamatan Purwadadi, Kecamatan Pamarican, dan Kecamatan Ciamis," kata Rita dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (5/7/2019).

Baca: Gisella Anatastasia Ungkap Bahasa Inggris Sang Kekasih, Wijaya Saputra Dikritik Gempita

Baca: Sering Bermain Ponsel, Bocah 13 Tahun Hantamkan Kepala ke Dinding Tanpa Henti dan Idap Penyakit Ini

Baca: Kerangka Tentara Jepang yang Ditemukan di Papua Harus Dikremasi Dulu Sebelum Dibawa ke Negeri Sakura

Ia memgatakan, permasalahan yang dihadapi masyarakat ialah sumber air jauh dan kurangnya bak penampungan air (water turn).

"Selain itu akses jalan menuju lokasi juga tidak bisa dijangkau kendaraan karena kecil," kata Rita.

Berita Rekomendasi

Rita mengatakan, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat sebagai upaya untuk menanggulangi dampak kekeringan tersebut.

"Selama ini, BPBD Kabupaten Ciamis telah mendistribusikan bantuan berupa air bersih sebanyak satu tangki dengan kapasitas 5.000 liter," kata Rita.

Diberitakan sebelumnya, kekeringan juga melanda dua belas desa di enam kecamatan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada Kamis (4/7/2019).

Sebanyak 733 KK atau 2.809 jiwa terdampak kekeringan yang disebabkan oleh musim kemarau sejak awal bulan Juni 2019 lalu.

Dua belas desa di enam kecamatan tersebut antara lain Desa Kedungbenda di Kecamatan Kemangkon, Desa Panunggalan dan Desa Tegalpingen di Kecamatan Pengadegan, Desa Tamansari dan Desa Pekiringan di Kecamatan Karangmoncol.

"Selain itu juga Desa Karangcegak, Karangjengkol, Candiwulan, Candinata di Kecamatan Kutasari, Desa Bandingan di Kecamatan Kejobong, dan dua terakhir adalah Desa Jambudesa dan Desa Karanganyar di Kecamatan Karanganyar," " kata Kepala Bidang Humas BNPB Rita Rosita dalam keterangannya pada Kamis (4/7/2019).

Rita mengatakan, BPBD Kabupaten Purbalingga telah melakukan sejumlah langkah untuk menanggulangi kekeringan tersebut antara lain dengan mengirim bantuan air bersih sebanyak 49 tangki atau 245.000 liter selama sembilan hari.

"Dalam menanggulangi kekeringan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga telah melakukan pendataan dan pendistribusian bantuan air bersih sebanyak 49 tangki atau 245.000 liter selama sembilan hari. Sementara kerugian material hingga hari ini dilaporkan nihil," kata Rita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas