Gedung Sekolah di Sumba Timur Tidak Layak
Di dalam ruangan kelas pada bangunan itu, terisi sekitar belasan meja dari papan kayu, dan sekitar 20 lebih kursi kayu
Editor: Eko Sutriyanto
"Jarak yang jauh membuat anak-anak terutama kelas awal jarang masuk sekolah Karena kelelahan. Akibatnya banyak anak tahan kelas," katanya.
Prihatin dengan kondisi anak mereka seperti itu, kata Apryanto, atas inisiatif masyarakat Desa Mbinu Dita, membuka SD Pararel Mbinu Dita.
Apryanto juga mengatakan, SD Paralel tersebut dibangun sejak Tahun 2018 lalu.
Untuk Tahun 2018 diterima hanya siswa kelas 1, sedangkan pada Tahun 2019 ini kemungkinan besar akan diterima juga siswa kelas 2.
Baca: Ke Manado, Jokowi Akan Bagikan 2 Ribu Sertifikat Tanah Hingga Tinjau KEK Likupang
"Kalau tahun pertama sesuai aturan dari Dinas Pendidikan itu dengan usia minimal 6 Tahun itu jumlah siswa 22 orang murid. Dan target pada tahun ini sesuai dengan data dan anak -anak yang ada di Desa Mbinudita 28 orang jadi total untuk 2 kelas ini sekitar lebih dari 50 orang siswa," jelas Apryanto.
Apryanto juga mengatakan, untuk sementara ini, para siswa SD Paralel tersebut belum memiliki gedung yang layak.
Proses belajar mengajar terpaksa menggunakan bangunan kantor Desa Mbinu Dita. Dan, untuk mengantisipasi penambahan kelas atas inisiatif masyarakat dan orang tua murid membangun sebuah bangunan darurat dari alang-alang dan berdinding pelupu bambu.
"Bangunan ini sangat tidak layak, tapi yang pasti tahun ini dipakai karena siswa akan bertambah. Kami juga sudah berusaha dengan inisiatif sendiri ddngan meminta sumbangan batu, semen, pasir, dan seng dari kenalan kami, mudah-mudahan tahun ini terealisasi,"ungkap Apryanto.
Apryanto juga mengungkapkan, sejak berdiri sekolah itu belum ada bantuan dari Pemerintah Daerah Sumba Timur.
"Kadis Pendidikan Sumba Timur sudah datang tapi hanya melihat kondisi sekolah," lanjut Apriyanto.
Sejauh ini yang sudah membantu dari komunitas motor besar dari Ende bernama INCI Ende Chapter pada awal Tahun 2019 ini.
Bantuan itu berupa meja dan kursi serta papan tulis, sebelumnya para siswa hanya menggunakan kursi dan meja dari bila bambu.
"Jadi meja dan kursi, dan papan yang kelihatan bagus ini bantuan dari teman-teman komunitas INCI Ende Chapter saja, belum ada dari Pemerintah. Kadis Pendidikan hanya datang melihat saja. Selain itu juga ada bantuan dari LSM lain yang memberikan bantuan berupa buku tulis, sepatu, dan tas," demikian Apryanto.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Bak Kandang Ternak, Begini Potret Gedung SD Paralel Mbinu Dita Sumba Timur
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.