Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Motif Sesungguhnya Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bogor, Bukan Kesal karena Diganggu

Bukan kesal karena diganggu saat berjualan, ini motif H mebunuh FA bocah 8 tahun yang ditemukan tewas di bak mndi di Bogor yang sebenarnya.

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Terungkap Motif Sesungguhnya Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bogor, Bukan Kesal karena Diganggu
Tribunnews
Bukan kesal karena diganggu saat berjualan, ini motif H mebunuh FA bocah 8 tahun yang ditemukan tewas di bak mndi di Bogor yang sebenarnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Motif pembunuhan yang dilakukan oleh H terhadap FA (8) di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019), terungkap.

Sebelumnya, H mengaku membunuh FA dengan motif kesal karena diganggun saat tengah berjualan.

Namun, polisi menemukan fakta lain yang menunjukkan bahwa, motif sebenarnya pembunuhan FA bukanlah perkara tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari TribunnewsBogor.om, Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky menjelaskan bahwa pembunuhan dilakukan oleh pelaku Sabtu (29/6/2019).

Korban dibunuh dengan menenggelamkannya ke dalam kamar mandi sampai meninggal dunia.

Baca: Asal Usul Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bogor Terungkap: Idap Paedofilia Hingga Gemar Curi Celana Dalam

Baca: Kronologi Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Bogor: Pelaku Rendam Korban di Bak Setelah Dipaksa Mencium

Baca: Berikut Kronologi Lengkap Pembunuhan Bocah SD Dalam Bak Mandi di Kabupaten Bogor

Dijelaskan oleh Dicky, pelaku juga diduga mengalami kelainan seksual.

Pelaku selama ini mempunyai kecenderungan menyukai anak-anak lantaran terpengaruh video pornografi yang ditontonnya.

BERITA REKOMENDASI

"Sebelumnya yang bersangkutan (tersangka) menonton film porno. Kemudian yang bersangkutan pada pagi harinya itu berjualan."

"Dan bertemu dengan korban itu yang datang ke kontrakan minta makanan, diberikan. Kemudian korban meminta lagi uang dan diberi Rp 2000," terang Dicky Jumat (5/7/2019).

Setelah itu, pelaku mengaku meminta korban untuk menciumnya dengan iming-iming akan memberikan uang Rp 5000.

Baca: Kronologi Lengkap Pembunuhan Bocah SD di Bogor - Korban Dicabuli Setelah Tewas Dianiaya Pelaku

Baca: Ibu Korban Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Bogor Histeris Saat Tiba di Lokasi Penemuan Jasad Anaknya

Baca: Tukang Bubur Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bogor Menyerahkan Diri Usai Mengaku Dihantui dan Kena Copet

Meski begitu, korban menolak dan tidak mau melakukan hal tersebut.'

"Kemudian pelaku memaksa, korban berontak, pelaku panik kemudian merendam dan membunuh korban," katanya.


Setelah pelaku membunuh korban, ia bahkan masih melakukan pencabulan terhadap korban.

"Pencabulan ini (terhadap korban) bukan sekali ini, tapi ini sudah yang kedua kali, tetapi kali ini yang menolak," kata Dicky.

Pelaku pembunuhan FA saat diperiksa di Polsek Moga, Rabu (3/7/2019) sore.
Pelaku pembunuhan FA saat diperiksa di Polsek Moga, Rabu (3/7/2019) sore. ((ISTIMEWA))

Motif Awal karena Kesal Diganggu

Sebelumnya, berdasarkan penyelidikan pertama, motif pembunuhan dilakukan karena pelaku kesal sepulang kerja diganggu oleh korban.

Dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Suhadi, pelaku akhirnya menyerahkan diri karena takut terus merasa dihantui.

“H menyerahkan diri ke Polsek Moga sore tadi, ia mengaku selalu dihantui, dan setelah menceritakan perbuatannya ke keluarganya ia pergi ke Polsek setempat,” papar AKP Suhadi dikutip dari TribunBogor.com,  Rabu (3/7/2019).

Sebelum pulang ke kampung halaman, H sempat bergi ke Surabaya sampai Cirebon, tak lama setelah meninggalkan rumah kontrakannya.

Baca: Terungkap Motif Tukang Bubur Bunuh Bocah 8 Tahun di Bogor, Serahkan Diri Karena Dihantui saat Kabur

“Setelah ke Surabaya, ia ke Semarang selama satu hari, untuk kemudian ke Cirebon selama satu hari."

"Karena kebingungan akhirnya H pulang ke kampungnya,” ujar AKP Suhadi.

Dijelaskan AKP Suhadi, pelaku nekat membunuh korban lantaran kesal terus diganggu oleh korban saat pulang bekerja.

“Korban merupakan cucu dari pemilik kontrakan, ia mengaku jengkel dan melakukan tindakan kejinya."

"Pemicunya karena pelaku kesal saat pulang berdagang diganggu oleh korban,” papar AKP Suhadi.

Padahal, selama tinggal di kontrakan, H dikenal cukup akrab dengan korban.

Hal tersebut dijelaskan oleh Ibu Ai (50) yang terkadang melihat keakraban antara korban dan pelaku.

Sebelum ditemukan tewas, FA diketahui sempat memukul barang-barang yang dipikul oleh H, yakni alat berjualan bubur.

Meski begitu, Ibu Ai menganggap itu hanya candaan anak-anak.

"Dia ngebrak-ngebrak barang dagangan si H, FA minta uang, namanya juga anak-anak," kata Ai dikutip dari TribunnewsBogor.com, Rabu (3/7/2019).

Keakraban antara korban dan pelaku juga terjadi lantaran rumah kontrakan yang ditinggali pelaku juga ditinggali oleh korban.

Beberapa kali, Ibu Ai juga mengaku melihat korban diminta membelikan nasi untuk pelaku.

Bahkan pelaku juga memberikan imbalan setelah korban mau diminta membeli nasi.

Beberapa waktu lalu, korban FA juga diketahui sempat iseng menggedor-gedor pintu kontrakan pelaku.

"Itu sampai digedor-gedor pintunya, itu dilihat sama penghuni kontrakan yang lain, karena di kontrakan itu juga ada yang ngontrak yang lain dua orang," katanya.

Kronologi Penemuan Mayat

Dikutip dari TribunnewsBogor, sebelum ditemukan tewas, korban sempat dinyatakan hilang selama 3 hari seusai pergi bermain, Sabtu (29/6/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.

Sampai akhirnya, pencarian keluarga korban berujung pada rumah kontrakan pelaku, setelah mencium bau tak sedap, Selasa (2/7/2019).

Korban pertama kali ditemukan oleh Didin, sang kakek yang telah mencarinya sejak tiga hari lalu.

Didin awalnya mengaku mencium bau tak sedap di dalam rumah kontrakan di samping rumahnya.

Rumah kontrakan tersebut milik pria berinisial H.

Namun H diketahui tidak sedang berada di rumah saat Didin ingin mengecek sumber bau tersebut.

Sampai akhirnya, Didin mendobrak pintu kontrakan dan masuk ke dalam rumah itu.

Ia kaget lantaran di rumah tersebut, ia melihat jasad sang cucu yang selama ini dicarinya.

Jasad cucunya itu ada di dalam bak kamar mandi dalam keadaan meninggal dunia.

"Korban FA sudah dalam kondisi meninggal dunia saat ditemukan," kata Kapolsek Megamendung, AKP Asep Darajat, Selasa (2/7/2019) malam.

Saat ditemukan, korban dalam keadaan dibalut kain, sarung dan juga ditutupi ember.

"Posisi waktu ditemukan itu di dalam bak, ditutupi kain, sarung, ditutupi ember. Dia masih pakai baju," kata Asep.

(TribunWow.com/Nila Irdayatun Naziha)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Bukan karena Kesal Diganggu, Ini Motif Sebenarnya Pelaku Bunuh Bocah 9 Tahun yang Tewas di Bak Mandi.

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas