Pelaku Pembakaran Ibu Tiri Mengaku Mimpi Didatangi Korban untuk Minta Maaf
Jum, tersangka kasus pembakaran terhadap ibu tiri dihadirkan langsung oleh petugas Sat Reskrim Polres Asahan dalam kegiatan pra-rekonstruksi
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Jumasri alias Jum, tersangka kasus pembakaran terhadap ibu tiri dihadirkan langsung oleh petugas Sat Reskrim Polres Asahan dalam kegiatan pra-rekonstruksi pada Senin (8/7/2019).
Pra-rekonstruksi yang dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP) lokasi Waginem alias Inem diketahui mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya akibat dibakar tersangka, membuat Jumasri yang duduk di kursi roda harus bertemu langsung dengan para tetangga.
Jumasri beberapa kali sempat melontarkan permintaan maaf kepada warga yang ia kenali di TKP.
Ia mengaku dalam mimpi tersebut diminta korban untuk meminta pengampunan kepada sang pencipta.
"Aku menyesal. Sempat dimimpikan, didatangi supaya minta ampun," ungkapnya.
Jumasri nekat membakar Waginem alias Inem dengan terlebih dahulu menyiramkan bensin ke arah korban, karena sakit hati ayahnya kandungnya bernama, Suparman dihina oleh ibu tirinya.
Setelah korban sekujur tubuh korban terbakar, tersangka lantas melarikan diri.
Diketahui ia dan ibu tirinya sering terlibat cekcok.
"Pagi itu, mamak marah-marah sama ku. Bapak kau lama kali pulang, macam anjing katanya. Ku bilang, sabar lah mak, kok dimaki pulak bapak ku. Dijawabnya, oalah sama aja kau kayak anjing."
"Karena memang udah ada niat, ku siram dia dua kali pakai bensin, ku lihat dekat situ ada kayu, ku bakar, baru kayu itu ku lempar kan ke mamak. Habis itu aku lari," cerita tersangka.
Sementara itu, pra-rekonstruksi kasus pembakaran ini berlangsung sebanyak 17 adegan di TKP, Dusun III, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring, Asahan.
Korbannya adalah Waginem.
Pembunuhan ini berawal ketika warga Jalan Mawar mendengar jeritan seorang perempuan yang belakangan diketahui adalah Saminem.
Sumber suara ternyata berada di teras rumah Suparman dan warga melihat Saminem atau Inem (50) dalam kondisi terbakar hebat hingga dipenuhi asap.
Saminem menjerit-jerit kesakitan karena tubuhnya terbakar.
Pakaian dan rambut dia juga sudah hangus terbakar.
Warga kemudian berinisiatif menyiramkan air ke tubuh Inem.
Meski api sudah padam, namun kondisi Inem saat itu sudah mengalami luka bakar mencapai 90 persen.
Inem saat itu mengatakan kalau yang membakarnya adalah Jum yang merupakan anak tirinya sendiri.
Di lokasi kejadian, warga juga menemukan botol yang diduga berisi bensin.
Saminem sendiri akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya, Selasa (25/6/2019) siang.
Saminem sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Abdul Mannan Simatupang selama beberapa saat.
Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Ricky Pripurna Atmaja mengatakan, korban menderita luka bakar hingga mencapai 90 persen.
Dari hasil penyelidikan, lanjutnya, motif pembakaran karena Jum (39) dan korban sering terlibat pertengkaran.Pelaku itu tinggal serumah dengan korban dan sang ayah.
"Mereka kabarnya juga sering ribut," jelasnya.
Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan pencarian terhadap pelaku yang identitasnya sudah dikantongi tersebut.
"Kesehariannya pelaku hanya bekerja mocok-mocok," terang Ricky.
Dia menambahkan, saat kejadian korban tengah seorang diri berada di rumah.
Suaminya, Suparman sedang tidak di tempat.
"Di lokasi kejadian, warga menemukan botol diduga berisi bensin yang digunakan Jum untuk membakar korban," katanya.
Dari informasi yang dihimpun, warga yang mengetahui kejadian tersebut berbondong-bondong datang ke rumah korban dan menyiram tubuh wanita tersebut dengan air.
Awalnya korban berteriak minta tolong, lalu warga datang. Warga sempat melihat tubuhnya yang terbakar.
Warga berinisiatif mengambil air lalu menyiram tubuhnya.
"Pas kami tanya siapa yang bakar ternyata anak tirinya, Jum," kata seorang warga.(*()
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Bertengkar, Anak Bakar Ibu Tirinya di Asahan", https://regional.kompas.com/read/2019/06/25/18093181/sering-bertengkar-anak-bakar-ibu-tirinya-di-asahan.