TRIBUNNWEWS.COM, KULON PROGO - Linang air mata mewarnai ekspresi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulon Progo, Akhid Nuryati saat memimpin sidang paripurna di gedung dewan, Senin (8/7/2019).

Agenda sidang kala itu pengumuman pengunduran diri Hasto Wardoyo dari jabatannya sebagai Bupati Kulon Progo periode 2017-2022.

Akhid tak kuasa menahan keharuannya saat itu. Di tengah penyampaian pengantar sidang, nada suaranya yang semula tegas dan terarah mendadak terccekat.

Beberapa detik kemudian ia terlihat mencoba menahan seseunggakannya meski beberapa bulir air matanya sudah jatuh.

Untungnya, Akhid bisa menguasai emosinya yang sedang teraduk-aduk serta langsung meneruskan kalimatnya.

Ia mengaku berat menerima kepergian Hasto dari kursi jabatan kepemimpinan di Kulon Progo.

Menurut Akhid, tali silaturahmi dan fungsi koordinasi berjalan sangat baik antara legislatif dan eksekutif selama Hasto memimpin.

Hal inilah yang dirasanya membuatnya terlalu haru dan berat melepas Hasto.

"Saya kira yang terharu bukan hanya saya saja. Namun, karena saya yang mengumumkan dalam rapur (rapat paripurna), inilah yang terucap dan terekspresikan," kata Akhid, seusai sidang.

Seperti diketahui, Hasto Wardoyo ditunjuk Presiden Jokowi untuk menjadi pejabat tinggi utama di tubuh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Hasto dilantik oleh Menteri Kesehatan Nina F Moeloek pada Senin (1/7/2019) lalu di Jakarta dan setelah itu Hasto langsung melayangkan surat pengunduran dirinya sebagai Bupati Kulon Progo.

• Gubernur DIY Belum Terima Surat Pengunduran Diri Hasto Wardoyo

Akhid menyebut, setelah sidang, pihaknya akan langsung mengusulkan hasilnya kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Gubernur DIY untuk disahkan dan diterbitkan Surat Keputusan (SK) pemberhentian Hasto sebagai bupati.

Diperkirakan waktunya berselang sebulan lagi untuk penerbitan SK tersebut.

Setelah SK diterbitkan, sidang paripurna pengusulan pengangkatan dan pengesahan Wakil Bupati menjadi Bupati segera dilaksanakan.

Dalam hal ini, posisi Hasto akan diganti oleh pendampingnya dalam dua periode jabatan yakni Wakil Bupati Sutedjo.

Sedangkan posisi Wabup yang ditinggalkan Sutedjo nantinya akan diisi dengan mekanisme tersendiri melalui usulan dari partai-partai pengusung Hasto Wardoyo dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terdahulu.

Akhid berharap partai pengusung segera melakukan pendekatan sehingga bisa didapatkan usulan nama calon sosok pengganti yang kemudian akan dipilih oleh legislator.

• Hasto Wardoyo Dilantik Jadi Kepala BKKBN, Sutedjo Jabat Plt Bupati Kulon Progo

"Tidak ada syarat khusus. Sama seperti mekanisme PAW (Pergantian Antar Waktu) sesuai regulasi," kata Akhid.

Dalam kesempatan yang sama, keharuan juga memenuhi benak Sutedjo atas berhentinya Hasto sebagai bupati.

Sutedjo merasakan betul kedekatannya dengan sang mantan partner dua periodenya tersebut.

Secara pribadi, ia merasa cocok dan kompak berpartner dengan Hasto serta tidak ada sekat dalam hubungan keduanya.

Saking dekatnya, Sutedjo menganalogikan hubungannya dengan Hasto serupa pasangan suami istri.

"Perasaan saya sekarang seperti seorang istri yang dicerai suami. Mudah-mudahan hanya pisah ranjang saja. Saya sedih ditinggal beliau," kata Sutedjo.

Disadarinya bahwa promosi jabatan yang diterima Hasto itu sudah menjadi keputusan Presiden dan harus diterima semua pihak.

Sutedjo sedikit berbesar hati karena Hasto secara pribadi mengatakan padanya akan tetap menjadi warga Kulon Progo serta tertap akan berandil bagi kemajuan Kulon Progo meski dengan jalan kewenangan berbeda.

"Perasayaan saya agak tenteram ketika beliau bilang begitu," kata Sutedjo.(TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pimpin Sidang Pelepasan Hasto, Ketua DPRD Kulon Progo Berlinang Air Mata, https://jogja.tribunnews.com/2019/07/08/pimpin-sidang-pelepasan-hasto-ketua-dprd-kulon-progo-berlinang-air-mata?page=all.