Mahasiswi Unpad yang Hilang Misterius Sebulan Diduga Kena Gendam dan Dicabuli Pelaku
Setelah menghilang hampir sebulan, mahasiswi Unpad yang hilang misterius itu akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di daerah Tarogong, Garut
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang mahasiswi Universitas Padjajaran dilaporkan hilang secara misterius sejak Rabu (12/6/2019).
Setelah menghilang hampir sebulan, mahasiswi Unpad yang hilang misterius itu akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di daerah Tarogong, Garut, Jawa Barat.
Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan, hasil visum mahasiswi Unpad Jatinangor, RS (22) yang sebelumnya hilang misterius sebulan itu diduga telah dicabuli pelaku gendam atau guna-guna.
Diketahui, setelah dilaporkan hilang sejak 10 Juni 2019, mahasiswi Fakultas Biologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ini ditemukan pihak keluarga dalam keadaan selamat.
"Dari hasil visum, ada indikasi ke sana (pencabulan)," ujarnya kepada Kompas.com usai upacara peringatan HUT ke-73 Bhayangkara di Alun-alun Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Selain diduga dicabuli pelaku gendam yang membawa RS pergi ke Garut selama hampir sebulan, ponsel milik korban pun hilang diduga dibawa kabur pelaku.
"Handphone milik korban juga hilang. Untuk uang, korban hanya kehilangan Rp 500.000 di rekening pribadinya. Uang itu merupakan transferan ibunya," tuturnya.
Kapolres menyebutkan, pihak keluarga menemukan RS di sekitar wilayah Tarogong, Kabupaten Garut.
Setelah itu, pihak keluarga berkoordinasi dengan Polsek Jatinangor dan Polres Sumedang.
"Selama kurang lebih sebulan itu menghilang, polsek (Jatinangor) dan polres hingga pihak keluarga mencari korban. Akhirnya ditemukan pihak keluarga," sebutnya.
Kapolres menambahkan, korban menghilang diduga akibat kena gendam.
Kronologinya, kata Kapolres, sepulang dari Garut dan tiba di sekitar kawasan Cileunyi, RS dihampiri seorang lelaki.
"Diduga korban saat itu kebingungan lalu dihampiri orang yang berada di sekitar Cileunyi itu. Korban seperti kena gendam, karena setelah berinteraksi dengan seseorang yang ditemuinya itu, korban dia hanya bisa menuruti dan mengikuti keinginan pelaku," tuturnya.
Kapolres menuturkan, sejak saat itu pula, korban terus mengikuti keinginan pelaku.