TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa mengguncang wilayah Sumbawa pada Minggu (14/7/2019) siang.

Dikutip Tribunnews.com dari Twitter @infoBMKG, gempa berkekuatan M 6.9 mengguncang Sumbawa pukul 12:39:23 WIB.

Berdasarkan titik koordinatnya, gempa terjadi pada 18.34 Lintang Selatan (LS) dan 120.17 Bujur Timur (BT).

Pusat gempa berada di laut tepatnya 884 kilometer barat daya Sumbawa.

Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer.

Baca: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Selama 112 Detik

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG DKI Jakarta Besok Senin 15 Juli 2019: Seluruh Wilayah Cerah Sepanjang Hari

Gempa dirasakan dengan skala (MMI) III di Waingapu, Bima, dan Sumbawa serta skala (MMI) II di Mataram.

#Gempa Mag:6.9, 14-Jul-19 12:39:23 WIB, Lok:18.34 LS, 120.17 BT (Pusat gempa berada di laut 884km Barat Daya Sumbawa), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) III Waingapu, III Bima, III Sumbawa, II Mataram #BMKG

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Baca: Peringatan Dini BMKG: Waspada Wilayah Gelombang Tinggi dan Hujan Petir Besok Senin 15 Juli 2019

Baca: Info BMKG: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Capai 6 Meter di Sejumlah Wilayah, Berlaku 14-17 Juli

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Miftah)