Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, KERTASARI - Cuaca ekstrem berpengaruh pada tanaman teh di Perkebunan Teh PTPN VIII wilayah Kertasari, Kabupaten Bandung.

Pasca-diterjang fenomena embun membeku beberapa hari ini, pucuk daun teh mengering dan berwarna hitam.

Menurut pantauan Tribun Jabar di wilayah perkebunan teh di Desa Tarumajaya dan Desa Santosa, Kecamatan Kertasari, pucuk daun teh tampak mengering dan menghitam, pasca-diterjang embun yang membeku.

Salah satu mandor perkebunan teh di Desa Tarumajaya, Igin (64), mengatakan, dampak itu terjadi karena peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.

Warga setempat menyebut embun membeku ini dengan sebutan embun bajra.

"Pucuk daun teh jadi rusak ku ibun bajra mah (embun es) ngaruksak pisan, daun jadi kering," ujarnya saat ditemui di lokasi perkebunan, Kamis (18/7/2019).

Menurutnya pucuk teh yang membeku dan dilapisi embun es itu menjadi mengering dan menghitam setelah terkena sinar matahari.

Akibatnya, pucuk teh tersebut tidak dapat dipanen.

"Rusak daunnya dan batangnya coklat pertumbuhannya lama dan mengalami stres dulu daunnya. Tapi masih bisa di panen tapi kualitasnya jelek," ucap Igin.

Namun menurutnya kondisi ini lebih baik jika dibandingkan tahun lalu.

Karena suhu ekstrem di perkebunan Teh Kertasari mengalami suhu terendah hingga minus 4 derajat celcius.

Embun es ini tidak hanya merusak pucuk daun teh saja, tapi juga merusak tanaman sayuran warga.

Daun tampak mengering dan layu pasca diterjang embun es.

"Logikanya teh aja sejenis tanaman keras rusak, apalagi tanaman sayuran yang bukan tanaman keras sudah pasti rusak juga. Tapi alhamdulillah masih ada yang bisa ke panen," ucapnya.

• Foto-foto Embun Membeku Jadi Es di Kertasari Bandung, Suhu Dinginnya Bisa Mencapai 2,9 Derajat

• Pantauan Langsung Suhu Dingin di Perkebunan Teh Kertasari, Dingin Banget Sentuh 0 Derajat Celcius