Rest Area di Tegal Ini Memilki Toilet 308 Buah, Raih Penghargaan dari MURI
Selain fasilitas toilet yang jumlah ratusan, rest area di jalur Jakarta-Semarang dilengkapi masjid yang dibangun dengan biaya Rp 2,9 miliar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Akhtur Gumilang
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Satu di antara rest area tol di Indonesia akan mencetak rekor dunia.
Rest area itu berada di Tol Trans Jawa KM 228 A ruas Kanci - Pejagan, Cirebon, Jawa Barat.
Rest area tol tersebut dinilai memiliki fasilitas kamar mandi terbanyak di dunia.
Jumlah itu tengah dicatatkan sebagai rekor di Guinness World Records.
Pengguna Tol Trans Jawa ruas Kanci-Pejagan kini bisa memanfaatkan keberadaan rest area dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan fasilitas toilet mencapai 308.
Rest area dan SPBU tersebut dibangun oleh PT Retno Muda.
Baca: Petani di Tegal Tewas Tertimpa Pagar Roboh
Sebelumnya mereka memiliki unit usaha serupa di Tegal, Jawa Tengah.
Sebelum merambah tol, PT Retno Muda memang sudah membangun dan mengelola SPBU Muri di Jalan Pantura Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Di SPBU itu pun, PT Retno Muda menyediakan fasilitas toilet bersih mencapai 107 toilet dan tercatat sebagi rekor di Museum Rekor Indonesia (Muri).
"Rest area di KM 228 Tol Kanci-Pejagan merupakan investasi kami yang paling baru. Di sana kami membangun SPBU besar dengan toilet banyak seperti halnya di SPBU Muri," kata Direktur PT Retno Muda, Bernadus Suharto Kusumowidagdo saat acara perayaan 50 tahun PT Retno Muda di SPBU Muri, Kabupaten Tegal, kepada Tribunjateng.com, Minggu (21/7/2019).
Baca: Harga Sewa Lapak Rest Area KM 389 Rp 43 Juta Setahun, Pemilik UMKM Kendal Pilih Mundur
Bernadus mengungkapkan, jumlah toilet yang disediakan di rest area yang sudah diresmikan operasionalnya pada Desember 2018 itu mencapai 308 buah.
Jumlah ini, menurutnya, kembali akan mendapat penghargaan dari Muri sebagai rest area dengan jumlah toilet terbanyak di dunia.
"Setelah tercatat sebagai rekor dunia di Muri, kami juga mendaftarkannya ke Guinness World Records. Saat ini sudah dalam proses," kata Bernadus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.