Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Susah Sinyal Bukan Kendala Kembangkan Ekonomi Mikro bagi Nasabah PBM di Payakumbuh

Pasangan suami istri ini adalah salah satu nasabah program ULaMM. Disini, ada nasabah PNM baik yang ikut program ULaMM maupun peserta program Mekaar.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Susah Sinyal Bukan Kendala Kembangkan Ekonomi Mikro bagi Nasabah PBM di Payakumbuh
ISTIMEWA
Endang Nurjani, Kepala Divisi Pengelolaan Bisnis Mekaar I, bersama nasabah PNM. Ketiganya adalah Yusharmonis bersama istrinya Hesti dan Rosdiana. 

TRIBUNNEWS.COM, PAYAKUMBUH-Sambil mengumbar senyum, Pahlevi menjelaskan usahanya. Pemilik usaha keripik Clarisa ini kemudian berujar, dalam setiap bulan ia mampu mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp 50 juta.

"Di daerah kami ini, susah sinyal. Sinyalnya susah, tapi itu bukan menjadi kendala. Kami harus menaruh handphone, jangan sampai bergeser, agar tetap mendapatkan sinyal, order masuk," ujar dia saat ditemui di rumahnya yang sekaligus dijadikan tempat usahanya di Jorong Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Sumatera Barat.

Baca: Penyaluran Pembiayaan PNM Kuartal II 2019 Capai 6,9Triliun

"Kalau di hari tertentu, apalagi saat jelang Hari Raya, pendapatan kami bisa tembus hampir seratus juta. Kami berterimakasih dengan PNM, selain memberikan pendampingan, kami juga dibimbing bagaimana usaha kami ini bisa maju," pria yang kerap disapa Levi ini menambahkan.

Usaha keripik yang ia kelola bersama istri tercintanya sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Keripik has, keripik ikan asin, isi kacang hingga ikan teri yang sudah dikeringkan.

Baca: Ekonomi Mikro dan Strategi PNM Menyejahterakan Ibu-ibu

Usaha milik Fahlevi adalah salah satu yang berhasil dibina oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Provinsi Sumatera Barat. Tidak hanya permodalan, PNM juga memberikan pendampingan dan edukasi agar mitranya dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi.

"Bagi kami, ini tantangan, bagaimana visi pemerintah mengenai ekonomi kerakyatan berjalan dengan baik," ujar Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani atau PNM (Persero) Arief Mulyadi. Menurut data, masih ada sekitar 22 juta keluarga pra sejahtera di Indonesia. PNM, Arief memastikan keluara pra sejahtera menjadi target utama. 

Program Mekaar yang dimiliki PNM dikhususkan, menyasar kepada kelompok-kelompok usaha mikro dan usaha kecil. Memberikan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok.Kemudian, ada juga program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) milik PNM.

Baca: Sinergi Perum Jamkrindo dan PT PNM Tingkatkan Ekonomi Mikro

"Usaha mikro masyarakat Minang, tumbuh dengan baik. Memperkuat sumber daya manusia(SDM) dan bisa berdaya saing tentu menjadi harapan kami," ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat berkesempatan bertemu dengan Dirut PNM Arief Mulyadi di rumah dinasnya di Kota Padang.

Berita Rekomendasi

Ada juga usaha jamur tiram binaan PNM di Kota Payakumbuh Padang. Saat disambangi, Yusharmonis mengaku usaha jamur tiramnya cukup berkembang pasca mendapat pendampingan dan menjadi nasabah PNM sejak beberapa waktu lalu.

"Sehari, bersih kami bisa mendapatkan Rp 150 ribu. Modal Rp 50 ribu, kami masih untung," ungkap suami Hesti yang sehari-hari dipanggil Mumun ini.

fahlevi bersama istri di Payakumbuh1
Fahlevi bersama istrinya menjadi nasabah PNM mengembangkan usaha mikro. Warga Payakumbuh ini memproduksi Keripik Clarisa  yang kini terkenal di Sumatera Barat. 

Pasangan suami istri ini adalah salah satu nasabah program ULaMM. Disini, ada nasabah PNM baik yang ikut program ULaMM maupun peserta program Mekaar. 

Rosdiana, salah satu nasabah PNM mengungkapkan, dirinya yang kini sudah bisa memasarkan jamur tiram yang diprodukksi oleh Yusharmoinis dan istrinya. Sejak tahun 2017 Rosdiana menjadi nasabah PNM.

"Sebelumnya saya juga memiliki usaha roti. Dan sekarang ikut memasarkan jamur tiram. Alhamdulillah, pengahasilan kami bertambah," ujarnya.

Ia memasarkan roti juga jamur tiram yang dihasilkan Yusharmonis hingga keluar Provinsi Sumatera Barat dengan harga Rp2.000 hingga Rp5.000. "Untuk menengah ke bawah kita menjualnya. Dan sudah dipasarkan ke luar Provinsi Sumatera Barat dan lumayan hasilnya," kata dia. 

Baca: PT PNM Akan Luncurkan Program Mekaar Plus

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM rencananya akan mendapat tambahan penyertaan modal negara pada APBN 2020 sebesar Rp 2 triliun. Modal tambahan tersebut akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja perseroan dalam rangka meningkatkan volume pembiayaan dan jumlah nasabah.

"Kami akan mendapat tambahan penyertaan modal negara di APBN 2020 sebesar Rp 2 triliun. Penyertaan modal negara tersebut idealnya turun pada kuartal I-2020. Syukur-syukur bisa lebih awal," Arief menjelaskan.

Baca: PNM Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 6 Triliun

Pihaknya diusulkan oleh Kementerian BUMN mendapatkan penyertaan modal negara yang dimaksud melalui APBN 2020. Sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Arief menjelaskan yang meminta PNM dapat menggenjot program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas