Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Irjen Ike Edwin Jenderal Polisi Asal Lampung Bersaing Jadi Calon Pimpinan KPK

Ike Edwin adalah putra asli dari Lampung yang hingga kini masih bersaing memperebutkan kursi pimpinan KPK.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Irjen Ike Edwin Jenderal Polisi Asal Lampung Bersaing Jadi Calon Pimpinan KPK
Tribun Lampung/Noval Andriansyah
Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Politik Irjen Pol Ike Edwin dimintai komentarnya oleh awak media seusai pelantikan Agung Ilmu Mangkunegara dan Budi Utomo sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lampung Utara di Balai Keratun Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Senin, 25 Maret 2019. Tribun Lampung/Noval Andriansyah 

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Jenderal polisi asal Lampung, Inspektur Jenderal Ike Edwin lolos uji kompetensi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ike Edwin adalah putra asli dari Lampung yang hingga kini masih bersaing memperebutkan kursi pimpinan KPK.

Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Capim) KPK telah mengumumkan sejumlah nama yang lolos uji kompetensi, Senin (22/7/2019) kemarin.

Dari 188 peserta uji kompetensi, sebanyak 104 di antaranya dinyatakan lolos.

Salah satu peserta yang lolos adalah putra daerah Lampung, Irjen Ike Edwin yang saat ini menjabat staf ahli Kapolri Bidang Politik.

Sementara satu putra daerah Lampung lainnya, yang juga ikut uji kompetensi ini, Wiliyus Prayietno SH, dinyatakan gugur.

Saat dimintai komentarnya terkait hasil ini, Ike merasa bersyukur dirinya lolos seleksi uji kompetensi capim KPK.

BERITA REKOMENDASI

"Alhamdulilah, mohon doa masyarakat Lampung," katanya.

Setelah lolos uji kompetensi, Ike selanjutnya akan mengikuti psikotes. Ike mengaku tidak ada persiapan khusus.

"Banyak berdoa saja," ucapnya.

Dalam seleksi kompetensi sebelumnya Ike mengaku sudah memaparkan ide-ide pemberantasan korupsi. Salah satunya sanksi moral.

Baca: Bukan Sopir Truk, Pelaku Penembakan Pemalak di Palembang Ternyata Oknum Anggota Polres OKI

"Zaman dahulu orang yang melakukan kejahatan dihukum sanksi sosial dengan menyapu dan bersih-bersih istana kerajaan. Nah saya ingin memberikan hukuman sanksi sosial pelaku korupsi, dengan menyapu di jalanan disamping sanksi pidana," ujarnya saat mengunjungi Tribun akhir pekan kemarin.


Menurut Ike, sanksi sosial ini ia tuangkan dalam makalahnya.

"Ini saya tulis di makalah kemarin, sanksi sosial. Ini belum seberapa, kalau di China sanksinya hukuman mati," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas