Harimau Pemangsa Manusia Dilepasliarkan di Hutan Riau
Sepasang harimau sumatera (Panthre tigris sumatrae) yang dinamai Bonita dan Atan Bintang akan dilepasliarkan ke habitatnya di Provinsi Riau.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sepasang harimau sumatera (Panthre tigris sumatrae) yang dinamai Bonita dan Atan Bintang akan dilepasliarkan ke habitatnya di Provinsi Riau.
Kedua satwa langka dilindungi ini sebelumnya sempat membuat heboh. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, lebih kurang sepekan dilakukan persiapan untuk pelepasliaran Bonita dan Atan Bintang.
"Setelah dilakukan persiapan dan dirapatkan, hari ini akan dilakukan pemasangan GPS Collar terhadap dua ekor harimu sumatera, yang akan dilepasliarkan," kata Suharyono, pada wartawan, Senin (29/7/2019).
Pelepasliaran sepasang harimau sumatera ini, sebut Suharyono, akan dihadiri oleh pimpinaan PRHSD Hashim Djojohadikusumo dan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KSDAE KLHK), Wiratno.
Suharyono mengatakan, Bonita dan Atan Bintang akan dilepasliarkan ke kawasan hutan yang memiliki kesamaan dengan habitat asli harimau sumatera.
"Pelepasliaran di hutan-hutan bergambut atau rawa-rawa. Tapi, di mana lokasinya tidak kami informasikan, demi menjaga keselamatan harimau tersebut, dan tentunya kami tidak ingin menimbulkan suatu permasalahan," kata Suharyono.
Setelah dilepaskan ke hutan, harimau tersebut akan dipantau penyesuaiannya melalui GPS Collar selama 2x24 jam. Kemudian dilakukan pemantauan secara teknis terhadap efektifitas signal yang dikeluarkan dari GPS Collar.
"Setelah memantau kesiapan dari kedua harimau sumatera, maka keduanya akan segera dilakukan habituasi di tempat rilis (pelepasliaran) tersebut," sambung Suharyono.
Sebelum dilepasliarkan, kata dia, BBKSDA Riau telah melakukan kajian untuk calon lokasi pelepasliaran harimau sumatera tersebut.
"Kami mempertimbangkan lokasi pelepasliaran yang jauh dari pemukiman dan masyarakat, ketersediaan mangsa yang cukup, serta tingkat ancaman yang rendah," ucap dia.
Suharyono berharap, pelepasliaran harimau sumatera di Provinsi Riau, dapat mengembalikan jumlah populasinya untuk menjaga kelestarian harimau sumatera di habitat alaminya.
Bonita terkam manusia Harimau Bonita menerkam dua orang warga di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Korban pertama yang tewas diterkam, yakni Jumiati pada 3 Januari 2018. Korban diterkam saat pulang memanen sawit di perkebunan sawit PT THIP.
Bonita ini berbeda dengan harimau lainnya. Sebab, dia sering menampakkan wujudnya kepada manusia.
Baca: Harimau Masuk Perkampungan di Desa Pagaran Bira Jae, Seekor Monyet Milik Warga Dimangsa
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.