Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karena Pesan ''Aku Sudah Puas'' Pembunuhan Istri Pendeta Akhirnya Terungkap, Ini Motifnya

Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Syarif Ginting, mengatakan bahwa motif pelaku membunuh korban karena masalah hutang piutang.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Karena Pesan ''Aku Sudah Puas'' Pembunuhan Istri Pendeta Akhirnya Terungkap, Ini Motifnya
Istimewa/Polsek Sunggal
Dimas Satria Agung (DM) tersangka pembunuh Erawati Br Siagian, setelah dicokok oleh polisi 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Misteri kematian Erawati boru Siagian (56) (sebelumnya ditulis Herawati), Istri seorang pendeta, di rumah kontrakannya, di Jalan Abadi No 50 A, Tanjung Rejo, Medan Sunggal, akhirnya terungkap.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Syarif Ginting, mengatakan bahwa motif pelaku membunuh korban karena masalah hutang piutang.

"Pelaku inisial DM (40).

Jadi motif pelaku membunuh korban dikarenakan hutang piutang," kata Syarif via telepon seluler, Senin (29/7/2019)

"Korban ini rentenir, dia ngasih-ngasih pinjam uang sama orang berbunga.

Pelaku ada meminjam uang sekitar Rp 40 juta dan sisa tinggal Rp 23 juta," sambungnya.

Informasi dari kepolisian tersangka adalah Dimas Satria Agung (DM).

Baca: Sekda Jabar Iwa Karniwa Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Suap Proyek Meikarta oleh KPK

Baca: Ditinggal Merantau ke Jawa dan Dititipkan ke Pamannya, Siswi SD Kelas V Ini Malah Dicabuli

Baca: KPK Tetapkan Sekda Jabar dan Eks Presdir Lippo Cikarang Sebagai Tersangka Suap Izin Proyek Meikarta

Berita Rekomendasi

Syarif menuturkan, karena sisa hutang tak kunjung dibayar sama pelaku, korban lalu mengancam pelaku bahwa akan memberitahukan kepada mertuanya, bahwa dia (pelaku) memiliki hutang.

"Nanti aku laporkan sama mertuamu kalau tak kau bayar hutangmu ini," ucap Syarif saat menirukan perkataan korban yang disampaikan kepada pelaku saat kejadian.

Lantaran akan diberitahukan, pelaku ketakutan dan mereka akhirnya bertengkar mulut.

Saat kejadian mereka hanya berdua di dalam rumah posisi di dapur.

"Pelaku mungkin kalap terus dipukulnya korban pakai kursi kayu dan dicucuk leher korban pakai pisau.

Kemudian untuk memastikan korban tewas, DM menyumpal mulut korban dan mengikat kedua tangannya," ungkap Syarif.

Untuk menghilangkan jejak, lanjut Syarif, pelaku lalu menghidupkan radio dan mengunci rumah agar seolah-olah di rumah ada orang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas