Program Sistem Tetes, Petani Terima Bantuan Tangki Air
Dengan program Sistem Tetes dari Penguin ini diharapkan dapat membantu permasalahan di sektor pertanian
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah petani di Bali menerima bantuan berupa 30 tangki air dengan tipe tangki bulat (TB) berukuran 2.000 liter dan 520 liter. Ini merupakan upaya membantu petani di bidang pengelolaan sumber daya air.
"(Bantuan,-red) diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan serta meningkatkan pendapatan petani," kata Andi Hermawan selaku Head of Marketing Communciations & Customer Care Penguin Indonesia, dalam keterangannya, Senin (29/7/2019).
Dia menjelaskan pemberian bantuan merupakan realisasi program Penguin Indonesia bertajuk “Petani Muda Bali Cinta Penguin–Farmer Camp 2019”.
Program Sistem Tetes ini berjalan sejak Mei lalu dan pada 27 Juli 2019.
Tangki air diberikan kepada Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali (Dinas Pertanian Buleleng, Badung, Karangasem, Denpasar, Tabanan, dan Gianyar).
Selain itu, tangki air juga diberikan kepada beberapa komoditas petani diantaranya yaitu, komoditas Strawberry Wiwanda, Sayur Mayur, Jeruk, Cabai, Jamur, Salak, Gula Pasir, Sayur Mayur Giri Toh Langkir, Vanili, Merica Tabie Bun Mupu Bati, Kopi, Pisang, serta Pembibitan Bunga dan Sayuran Amertha Nandur.
Dengan program Sistem Tetes dari Penguin ini diharapkan dapat membantu permasalahan di sektor pertanian, di antaranya meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan petani khususnya pada masyarakat petani pemakai air, membantu dalam efisiensi dan efektivitas melalui pengelolaan sumber daya air.
Selain itu, diharapkan hal ini menjadi inventarisasi aset pengelolaan air yang dapat membantu dalam sistem kebijakan pertanian daerah.
"Nanti akan terwujudnya perkumpulan petani yang bertanggung jawab dalam menjaga sistem irigrasi, serta meningkatnya sumber daya manusia dalam perkumpulan petani," ujarnya.
Untuk diketahui, tak hanya penyerahan tangki air, terdapat juga mini expo. Pada kesempatan kali ini para petani muda Bali berkesempatan untuk menjajakan hasil tani mereka.
Beragam hasil tani yang dipamerkan seperti strawberry, sayur mayur, pisang, jamur, dan lain sebagainya adalah mewakili dari masing-masing komoditas yang ikut berpartisipasi.
Serangkaian kegiatan ada pula diskusi, pelatihan serta workshop dalam menangani pengelolaan produk pertanian dengan berkualitas yang mengintegrasikan para pelaku petani dan pelaku usaha.
Pelatihan tersebut berlangsung selama 3 hari 2 malam yang dimulai pada akhir bulan mei lalu.