Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana Pemindahaan Ibu Kota Indonesia, Picu Pembakaran Lahan Secara Sengaja di Kalteng

Setelah lahan dibakar, warga kemudian akan menanaminya untuk membuktikan ada tanaman yang tumbuh sehingga bisa mengklaim itu tanahnya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Wacana Pemindahaan Ibu Kota Indonesia, Picu Pembakaran Lahan Secara Sengaja di Kalteng
Polres Palangkaraya
Kebakaran lahan dipinggiran kota Palangkaraya dalam pekan ini, dipadamkan petugas. Polisi melakukan sosialisasi agar warga tidak membakar lahan, karena akan dikenakan sanksi 

TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Kebakaran lahan yang diduga sebagian terjadi karena kesengajaan di Kalteng, sudah berada dalam tahap yang mencemaskan.

Kebakaran lahan juga telah menimbulkan kualitas udara menurun dengan kabut asap dan bau menyengat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Fahrizal Fitri menduga wacana pemindahan ibu kota baru Indonesia memicu pembakaran lahan dengan sengaja.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (31/7/2019), sebelumnya dikabarkan bahwa kandidat ibu kota baru di antaranya adalah Kalteng.

Fahrizal menduga sejumlah masyarakat yang memiliki lahan di Kalteng sengaja membersihkan lahan dengan cara dibakar.

Sejak muncul wacana pemindahan ibu kota, Fahrizal menyebut masalah penguasaan tanah di Kalteng semakin meningkat.

"Sejak adanya wacana pemindahan Ibu Kota RI itu, masalah penguasaan tanah di Kalteng sekarang ini sangat luar biasa."

Berita Rekomendasi

"Jadi, kebakaran di sejumlah lahan di Kalteng itu ada unsur kesengajaan," ujar Fahrizal saat menghadiri rapat koordinasi Restorasi Gambut Provinsi Kalteng 2019 di Palangka Raya, Selasa (30/7/2019).

Fahrizal memperkirakan warga yang sudah membakar lahan, kemudian akan menanaminya.

Hal tersebut dilakukan untuk nantinya membuktikan ada tanaman yang tumbuh sehingga secara tidak langsung mereka bisa mengakui bahwa lahan itu milik mereka.

Fahrizal pun berharap tindakan pembakaran lahan dengan sengaja ini akan ditindak tegas.

Dengan demikian, masyarakat lainnya yang berencana untuk membersihkan lahan dengan cara serupa akan membatalkan niatnya.


Terjadinya kabut asap di wilayahnya pun disebut Fahrizal disebabkan oleh kesalahan manusia yang membakar lahan.

"Sudahlah, masalah kabut asap akibat dari kebakaran lahan ini murni kesalahan manusia, saya tidak yakin karena alam. Jadi, perlu ada tindakan tegas agar ada efek jera," pungkasnya.

Penentuan Ibu Kota Baru

Dikutip dari Setkab.go.id, Selasa (30/7/2019), Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan menyampaikan secara resmi di wilayah Kalimantan mana ibu kota akan dipindah.

“Iya kan memang, sudah dari dulu saya sampaikan pindah ke Kalimantan," kata Jokowi setelah mengunjungi kawasan wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape, Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa (30/7/2019) siang.

"Nah, Kalimantannya yang Kalimantan mana yang belum. Nanti kita sampaikan Agustuslah,” janjinya.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brojonegoro, mengatakan pemerintah akan fokus untuk mempersiapkan pemindahan ibu kota pada 2020.

Persiapan itu termasuk menyusun master plan ibu kota yang terdiri dari detail dan desain rinci terkait pemindahan.

Bambang Brojonegoro menyebut konstruksi pembangunan baru akan dimulai pada 2021.

Diperkirakan pembangunan konstruksi gedung pemerintahan serta infrastruktur penunjang membutuhkan waktu hingga 2024 atau 4 tahun.

Setelah jadi pemindahan ibu kota baru tahap pertama pun bisa dimulai. (TribunWow.com/Ifa Nabila)

Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Bicara di Rakor Restorasi Gambut, Sekda Kalteng: Pemindahan Ibu Kota Baru Picu Pembakaran Lahan

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas