Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BMKG Akhiri Peringatan Potensi Tsunami, Warga Cipatujah Tasikmalaya Memilih Mengungsi

Sebagian warga pesisir pantai Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, mengungsi ke rumah sanak-saudara

Editor: Sugiyarto
zoom-in BMKG Akhiri Peringatan Potensi Tsunami, Warga Cipatujah Tasikmalaya Memilih Mengungsi
IST
Polda Banten menyiagakan personil pasca gempa bumi berkekuatan 7.4 SR, Jumat (2/8/2019) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sebagian warga pesisir pantai Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, mengungsi ke rumah sanak-saudara yang agak jauh dari pantai, menyusul adanya ancaman tsunami pasa gempa di Banten, Jumat (2/8/2019) malam.

Salah seorang relawan BPBD Kabupaten Tasikmalaya wilayah tugas Kecamatan Cipatujah, Yati mengungkapkan, untuk berjaga-jaga warga yang bermukim di dekat pantai mengungsi sementara ke tempat aman.

Tsunami pernah melanda pantai Cipatujah tahun 2009.

"Sebenarnya kondisi air laut aman. Tidak ada surut yang mendadak sebagai tanda tsunami. Tapi sebagian warga memilih mengungsi. Jadi malam ini mereka menginap di rumah sanak-saudara di lokasi aman," kata Yati.

Menurut Yati, di sepanjang pesisir pantai Cipatujah, mulai Desa Ciheras hingga Desa Cikawungading banyak bangunan yang terdiri dari rumah serta warung sekaligus sebagai tempat tinggal.

Terutama di lokasi wisata Pantai Pamayang dan Pantai Pasanggrahan.

"Yang mengungsi adalah yang lokasinya berada di pantai, tidak terhalang lagi oleh apapun. Mereka sementara mengungsi malam ini ke tempat aman," ujar Yati.

Ia bersama aparat Polsek, Kecamatan serta desa terus berjaga-jaga. Warga pun sebagian masih berada di liar rumah, menunggu perkembangan situasi.
Berita Rekomendasi

Kondisi air laut sendiri, tambah Yati, normal.

Bahkan Dadang, kakak kandung Yati, masih berada di pantai Sindangkerta mencari ikan dan udang diantara celah-celah karang.

"Anak saya juga barusan menuju Desa Ciheras dan tidak melihat air laut surut," ujarnya.

BMKG Cabut Peringatan Tsunami

Akhirnya BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami akibat gempa Banten, Jumat (2/8/2019). Hal ini disampaikan melalui akun Twitter resmi BMKG.

Seperti diberitakan sebelumnya, mulanya BMKG perkirakan potensi tsuami akibat gempa Banten akan terjadi pada 19.35 WIB.

Namun, pihaknya menyebut tak bisa memastikan karena fenomena alam lainnya.

"Kmi terus memantau diperkirakan kedatangan tsunami itu pada 19.35, namun karena fenomena alam banyak hal yang tidak pasti," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran langsung Kompas TV

Oleh karena itu, BMKG menyebut akan menunggu hingga dua jam.

Artinya peringatan dini potensi tsunami tak akan berakhir hingga 21.35 WIB.

"SOP yang ada kita menunggu dua jam, sampai kedatangan terakhir, stelah 19.35 WIB," katanya.

Ia pun mengimbau agar warga tetap tenang tapi juga waspada.

"Kepada masyarakat diimbau untuk masih tetap meninggalkan pantai di wilayah tersebut karena sampai saat ini kami belum mengakhiri tsunami," katanya.

3 Daerah Terancam

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, gempa Banten berpotensi tsunami.

Ia pun menyebut sejumlah daerah yang berpotensi terkena tsunami. Pertama, Pandeglang bagian Selatan. Daerah tersebut berstatus siaga.

 UPDATE: Potensi Tsunami di Pandeglang, Lebak, dan Lampung, BMKG: Cari Ketinggian 10 Meter ke Atas

Artinya, ketinggian gelombang tsunami di pantai diperkirakan mencapai setengah meter sampai maksimal tiga meter.

Status siaga pun disematkan di daerah Pandeglang tepatnya di Pulau Panaitan.

Selain itu, Lampung Barat pesisir selatan pun berstatus siaga.

Kemudian, Pandeglang bagian utara dan Lebak berstatus waspada.

Artinya, ketinggian tsunami di pantai bisa mencapai setengah meter.

Menurutnya, status pun harus diberikan peringatan dini.

Ia menyebut, pantai yang berupa teluk bisa membuat tinggi gelombang itu menguat hingga lebih dari satu meter.

"Setengah meter harus ada peringatan dini, pantai kita ini secara lokal mofologinya beragam. Jadi ketinggian setengah meter pada daerah tertentu atau teluk ini, bisa menguat bisa lebih dari satu meter. Itu perlu di waspadai," kata Dwikorita dalam siaran langsung Kompas TV.

Oleh karena itu pihaknya meminta warga untuk menjauh dari pantai.

Khususnya di daerah Lampung, Jawa Barat, hingga Banten.

Carilah ketinggilan lebih dari 10 meter untuk mewaspadai potensi tsunami

"Saya minta masyarakat untuk tetap tenang meskipun masih waspada terutama masyarakat di pesisir Banten dan Lampung atau Jawa Barat bagian selatan untuk tetap menjauh dari pantai. Cari ketinggian paling tidak 10 meter ke atas," katanya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pasca Gempa Banten, Begini Kondisi Warga di Dekat Pantai Cipatujah Tasikmalaya, Kata Petugas BPBD, https://jabar.tribunnews.com/2019/08/02/pasca-gempa-banten-begini-kondisi-warga-di-dekat-pantai-cipatujah-tasikmalaya-kata-petugas-bpbd.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas