Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karang Cerita Nenek Tewas Dibunuh, Polisi Tak Mudah Dibohongi, Perbuatan Keji Cucu Pun Terungkap

Kepada kades, WR menyebutkan dirinya sempat dikeroyok oleh tiga orang sebelum menemukan neneknya tewas.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Karang Cerita Nenek Tewas Dibunuh, Polisi Tak Mudah Dibohongi, Perbuatan Keji Cucu Pun Terungkap
Jhoni Kurniawan/Bangka Pos
Pengungkapan Pembunuhan Terhadap Nenek Nur di Desa Celuak oleh Jajaran Polres Bangka Tengah, Kamis (1/8/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - WR (18) mengarang cerita.

Dia mengaku Nur (60), neneknya sendiri menjadi korban pembunuhan.

Kepada kades, WR menyebutkan dirinya sempat dikeroyok oleh tiga orang sebelum menemukan neneknya tewas.

Kasus cucu bunuh nenek ini terungkap setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, polisi akhirnya menetapkan WR sebagai tersangka.

Dia menjadi tersangka utama yang membunuh Nek Nur, sekaligus mengambil harta bendanya.

Baca: Berikut ini Harga dan Spesifikasi HP Vivo Z5, HP Vivo dengan Snapdragon 712

Baca: Tata Liem Ungkap Hubungan Masa Lalu Kriss Hatta & Antony Hillenaar: 2 Kali Kriss Jatuh karena Wanita

Baca: Kasus Komersialisasi Gedung PWI Sulsel, Zulkifli Gani Otto Divonis Bebas, Ini Kata ACC

Baca: Kasus Komersialisasi Gedung PWI Sulsel, Zulkifli Gani Otto Divonis Bebas, Ini Kata ACC

Cucu durhaka itu mengaku tak senang ditegur neneknya sehingga nekat membunuh orang yang selama ini menyayanginya.

Berikut fakta-fakta pembunuhan nenek oleh cucu sendiri:

Berita Rekomendasi

Tangan terikat

Nek Nur warga Desa Celuak, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah itemukan tewas dengan tangan terikat dan leher terlilit kain jilbab, Minggu (28/7/2019).

Menurut Kapolres Bangka Tengah AKBP Edison, korban dihabisi pelaku dengan cara dipukul menggunakan tangan kosong pada bagian pelipis.

Pemukulan dilakukan pelaku lebih dari satu kali sehingga menyebabkan korban tidak sadarkan diri lalu meregang nyawa.

AKBP Edison menegaskan, pelaku akan dikenakan Pasal 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Dibunuh cucu sendiri

Polisi mengamankan seorang remaja yang diduga menghabisi nyawa Nek Nur.

Pelakunya tak lain adalah cucu kandung korban sendiri, berinisial WR (18).

Keberhasilan polisi menguak kasus ini disampaikan oleh Kapolres Bangka Tengah, AKBP Edison Ludy Bard Sitanggang dalam jumpa pers yang digelar, Kamis (1/8) di Mapolres Bangka Tengah.

AKBP Edison mengatakan, terkuaknya kasus ini berawal saat aparat kepolisian melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu (28/7).

Lanjut AKBP Edison, setelah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan fakta pendukung lainnya, kecurigaan polisi mengarah kepada WR (18) sebagai pelaku pembunuhan.

Dibekuk di rumah paman

WR diketahui selama ini tinggal bersama korban.

"Pada Selasa (30/7) sekitar pukul 22.00 WIB, WR akhirnya dibekuk Kapolsek Simpangkatis, AKP Raden Haris bersama anggotanya di rumah paman pekalu di Desa Celuak, Kecamatan Simpangkatis, Bangka Tengah," ujar AKBP Edison didampingi didampingi oleh Kabag Ops, AKP Andi Purwanto, Kasat Reskrim, AKP Robby Ansyari dan Kapolsek Simpangkatis, AKP Raden Haris.

Selain membekuk WR, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti (BB) di antaranya sebuah pisau, sehelai kain sprei, satu stel baju korban, sehelai celana pelaku, uang tunai sejumlah Rp 37.471.000 dan sejumlah perhiasan emas dengan rincian sebuah kalung, sebuah gelang dan enam buah cincin.

AKBP Edison menambahkan, WR (17) saat diinterogasi mengaku telah membunuh neneknya sendiri.

"Awalnya WR ini tidak mengakui tindakannya. Namun setelah kami hadirkan alat bukti dan fakta-fakta pada akhirnya WR mengaku," beber AKBP Edison.

Kesal dengan Nenek

Sementara WR tersangka pelaku pembunuhan Nek Nur mengaku tega menghabisi nyawa korban lantaran kesal sering dimarahi.

"Saya kesal karena diperintah menjaga adik. Nenek juga sering memarahi saya," ungkap WR kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolres Bateng.

WR juga mengaku saat membunuh neneknya dalam pengaruh minuman keras.

"Saya pukul bagian wajahnya lebih dari sekali," sebut WR mengenakan topi dan masker.

Akal bulus sang cucu

Setelah membunuh neneknya, WR mengikat tangan korban menggunakan tali.

Lalu dia mengacak-acak isi rumah dan mengobrak-abrik lemari baju, perabotan rumah untuk memanipulasi aksinya.

"Itu saya lakukan agar dianggap nenek saya meninggal dibunuh orang lain yang ingin mencuri," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya Nur (60), ditemukan terbujur kaku tak bernyawa di kediamannya di Desa Celuak, Simpangkatis oleh WR cucunya pada Minggu, (28/7) dini hari.

Tubuh perempuan berstatus janda ditemukan di atas ranjang kamar tidurnya dengana kondisi tangan terikat dan lehernya terlilit jilbab.

WR bergegas melaporkan ke Kepala Desa Celuak, Antare begitu menemukan sang nenek sudah tak benyawa sekitar pukul 02.30 WIB.

Antare kemudian langsung berkoordinasi dengan pihak Polsek Simpangkatis.

"Setelah kami sampai lokasi, ternyata benar Nur sudah tak bernyawa lagi dengan keadaan tangan terikat dan leher seperti sudah dicekik," ujar Antare ketika dikonfirmasi BN Minggu pagi.

Jasad Nur lanjut Antare langsung dibawa ke rumah sakit untuk divisum agar diketahui lebih detail penyebab kematian Nur.

Antare menyebutkan sebelum WR mengetahui neneknya tewas di rumahnya, WR ternyata terlebih dulu telah dikeroyok oleh tiga orang.

Tiga pengeroyok itu diduga berinisial Ga, Am dan Al.

Para pengeroyok menuduh WR mencuri sebuah alat tambang (TI) yakni Gabang.

Antare menduga Nur adalah korban pembunuhan berdasarkan tanda-tanda bekas cekikan di leher korban.

Untuk itu dia berharap pelaku pembunuhan Nur dapat dengan cepat diungkap sehingga tidak lagi menimbulkan keributan.

Selain Antare, Camat Simpangkatis, Roy Haris yang juga tinggal di Desa Celuak, menduga Nur dibunuh bahkan menjadi korban perampokan.

Kepada BN pada Minggu pagi, Roy yang juga mengumpulkan informasi terkait peristiwa tersebut, menyebut kuat dugaan janda tua tersebut dirampok.

Mengingat Nur meninggal dalam keadaan tangan terikat dan seperti dicekik.

"Melihat kondisi korban, sepertinya korban merupakan korban perampokan hingga akhirnya dibunuh," ujar Roy Haris.

Tak hanya itu, Roy melanjutkan ternyata korban kehilangan perhiasan emas sejumlah 300 gram dan uang lebih dari Rp 20 juta.

"Info yang kami dapatkan ternyata korban juga kehilangan sejumlah emas dan uang tunai," katanya. (bangkapos.com/Johny/Alza Munzi)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Akal Licik Cucu di Bangka Tengah, Karang Cerita Nenek Tewas Dibunuh, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas