Prostitusi di Singaraja Bali Berkedok Warung Kopi, di Depan Jualan Kopi, di Belakang Layani Tamu
Petugas gabungan menggerebek sebuah tempat esek-esek berkedok warung kopi, yang terletak di Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Petugas gabungan menggerebek sebuah tempat esek-esek berkedok warung kopi, yang terletak di Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Senin (5/8/2019) dinihari.
Hasilnya, petugas mengamankan seorang wanita berinisial ASS (39), lantaran terbukti telah melayani seorang pria hidung belang.
Razia yang dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Buleleng, Polsek Kota Singaraja, dan Koramil 1609-01/Buleleng ini mulanya menyasar di warung kopi tempat ASS bekerja.
Saat petugas datang, wanita asal Kabupaten Jember, Jawa Timur ini mulanya enggan mengakui telah melayani seorang pria hidung belang.
Baca: Dua Anak di Bawah Umur Berbisnis Prostitusi Online, Tarifnya Rp 300 Ribu
Padahal, petugas telah menemukan bekas pembungkus alat kontrasepsi di warung milik KSP, warga asal Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng itu.
Namun setelah petugas mengancam hendak dilakukan pemeriksaan medis, ASS pun langsung mengakui perbuatannya.
Praktek prostitusi itu sebut ASS dilakukan setengah jam yang lalu sebelum petugas datang untuk menggerebeknya.
Bahkan kepada petugas ASS mengaku hanya dibayar sebesar Rp 150 ribu oleh pria hidung belang tersebut.
Baca: Prostitusi Online Kembali Terbongkar, Kali Ini Libatkan Perempuan di Bawah Umur
Lantaran tidak tertangkap basah, petugas pun hanya memberikan langkah pembinaan terhadap ASS.
Camat Buleleng, Dodi Sukma Oktiva mengatakan, penertiban ini dilakukan untuk menyikapi keluhan masyarakat di Desa Anturan, yang mulai geram dengan adanya praktek porstitusi di desa tersebut.
"Kami indikasikan berdasarkan laporan warga, bahwa di warung tersebut ada layanan plus-plusnya. Sehingga kami bersama petugas gabungan melakukan pengecekan," jelasnya.
Atas temuan ini, imbuh Dodi, pihaknya bersama engan perbekel dan kelian desa pakraman Anturan telah sepakat bahwa dalam waktu dekat akan membongkar warung tersebut.
"Ini sangat meresahkan. Kami sepakat untuk membongkar atau membersihkan warung ini, agar nama desa tidak tercemar lagi oleh ulah orang-orang seperti ini," tutupnya.
Oknum Honorer Geluti Prostitusi Online