Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Petani di Kabupaten Bandung Airi Sawahnya Yang Kekeringan

Melainkan sejumlah petani di sejumlah desa di Kecamatan Solokan Jeruk yang berada di pinggiran Sungai Citarik.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cara Petani di Kabupaten Bandung Airi Sawahnya Yang Kekeringan
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Sejumlah petani di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, bergotong royong untuk mengairi sawahnya yang berada di sisi Sungai Citarik 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Sejumlah petani di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, bergotong royong untuk mengairi sawahnya yang berada di sisi Sungai Citarik.

Caranya cukup unik dan menginspirasi.

Pasalnya, mereka bergotong royong membendung Sungai Citarum yang bersimpangan dengan Sungai Citarik tepatnya di Desa Tegalluar Kecamatan Bojong Soang Kabupaten Bandung.

Pantauan Tribun, ratusan petani ini membendung Sungai Citarum yang berada dekat muara Sungai Citarik.

Saat air di ruas Sungai Citarum terkumpul, air itu kemudian masuk ke Sungai Citarik.

"Setelah air terkumpul di Sungai Citarik, para petani mengalirkan airnya ke sawah dengan mesin pompa air," uja‎r Rosadi Suntiara, Ketua Kelompok Tani Desa Sukamanah Kecamatan Rancaekek, Jumat (9/8).

Baca: Dannia Salsabilla Bicara Awal Pertemuannya dengan Adipati Dolken

Baca: 5 Zodiak Ini Akan Terlihat Jelas Saat Jatuh Cinta: Taurus, Virgo, Leo, Gemini & Scorpio

Baca: Putus dari Chelsea Islan, Kesedihan Bastian Steel Berakhir Sejak Pacaran dengan Shafa Harris

Baca: Sehari Sebelum Gempa Guncang Jakarta, Ruben Onsu Minta Sarwendah dan Kedua Putrinya Terbang ke Bali

Berita Rekomendasi

Cara itu sudah sering mereka lakukan. Khususnya setiap musim kemarau tiba.

"Karena Sungai Citarik saat ini sedang kering. Jadi disiasati dengan mengalirkan air dari Sungai Citarum," ujar Rosidi.

Aksi gotong royong ini juga tidak hanya diikuti para petani di Desa Sukamanah.

Melainkan sejumlah petani di sejumlah desa di Kecamatan Solokan Jeruk yang berada di pinggiran Sungai Citarik.

Baca: Rinto Habisi Nyawa Kristina karena Sakit Hati Tawaran Bonceng Ditolak

Baca: 5 Zodiak Ini Akan Terlihat Jelas Saat Jatuh Cinta: Taurus, Virgo, Leo, Gemini & Scorpio

Baca: Live Score Hasil Bali United Vs Semen Padang Liga 1 2019, Petang ini, Live Streaming Indosiar

Baca: Putus dari Chelsea Islan, Kesedihan Bastian Steel Berakhir Sejak Pacaran dengan Shafa Harris

"Banyak petani penggarap maupun pemilik lahan sawah yang ikut terlibat gotong royong, baik di desa Rancaekek maupun Solokan Jeruk. Berkat gotong royong, ratusan petani bisa mengairi sawahnya," ujar Rosidi.

Aksi gotong royong ini diikuti hampir seratusan petani. Mereka ada yang‎ membawa pacul, linggis, karung hingga perkakas lainya.

Mereka memasukan lumpur dan tanah ke dalam karung hingga penuh. Kemudian karung berisi lumpur itu disimpan di badan Sungai Citarum untuk membendung.

Setelah lebih dari dua jam membendung, air Sungai Citarum kemudian mengalir ke Sungai Citarik.

Suryana (48) petani asal Desa Bojong Emas Kecamatan Solokan Jeruk, memiliki sawah di pinggiran Sungai Citarik.

‎Sawah tak bisa diairi karena kemarau dan Sungai Citarik yang kering bukan hal biasa.

"Kalau minta bantuan terus sama pemerintah kan entah kapan dibantu. Jadi, manfaatkan sarana yang ada dengan cara gotong royong membendung sungai. Cara ini juga efektif," kata Suryana. (men)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas