Jefri Berada di Puncak Gunung Slamet Saat Gunung Tertinggi di Jawa Tengah Itu Berstatus Waspada
Saat level II Waspada Jumat (9/8/2019) kemarin pagi, pendaki asal Jakarta ini malah berhasil mencapai puncak di siang harinya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Jalur pendakian Gunung Slamet ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan.
Langkah itu diambil menyusul Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis kondisi Gunung Slamet setelah erupsi sehingga statusnya dari normal ke waspada pada Jumat (9/8/2019) kemarin.
Adapun jalur pendakian yang ditutup antara lain, via Permadi Dukuh Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, Pulosari Kabupaten Pemalang, dan Kaliwadas, Kabupaten Brebes.
Padahal, beberapa rombongan pendaki berencana mengibarkan bendera merah putih pada hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2019 nanti.
![Pendaki berada di puncak Gunung Slamet pada Kamis (11/7/2019). Stastus Gunung Slamet waspada sejak Jumat (9/8/2019).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pendaki-berada-di-puncak-gunung-slamet-pada-kamis-1172019.jpg)
Ria (33), warga Kecamatan Bumiayu, Brebes, salah satu pendaki via Kaliwadas mengatakan, jalur telah ditutup pada pukul 14.24 WIB, Jumat (9/8/2019) kemarin.
"Praktis para pendaki yang sedang naik pun diminta turun karena semua akses ditutup mas. Yang lagi naik diminta turun," kata Ria kepada Tribunjateng.com, saat masih di pos masuk pendakian via Kaliwadas, Sabtu (10/8/2019).
Meski begitu, dia tidak mengetahui jumlah pasti pendaki yang sedang naik tersebut.
Namun yang jelas, kata dia, penutupan sementara tersebut dilakukan secara serentak.
Jefri (29), pendaki lainnya via Permadi Guci itu mengaku tidak mendapati aktivitas yang mencurigakan saat masih di titik kawah.
Dia hanya memantau ada angin yang menjadi kencang di puncak gunung.
Padahal saat level II Waspada Jumat (9/8/2019) kemarin pagi, pendaki asal Jakarta ini malah berhasil mencapai puncak di siang harinya.
Baca: Pengakuan Waria Kena Razia: Kalau Malam Saya Jadi Wanita, Siangnya Perkasa, Kadang Dapat Rp 300 Ribu
"Saya tidak begitu paham ada peningkatan status di sana. Gak ada aktivitas yang mencurigakan di titik kawah puncak Gunung Slamet, cuma angin sedikit kenceng di puncak," cerita Jefri usai mengerti kondisi Level Waspada di Gunung Slamet.
Ketua Permadi Guci Kabupaten Tegal, Ali Burhan juga membenarkan adanya penutupan sementara.
Dia dan teman-temannya segera memberitahu kepada pendaki yang ada di atas.