Pasca Dilecehkan Dua Bule, Petirtan di Monkey Forest Ubud Ditutup untuk Wisatawan
Kawasan pancuran suci yang telah dilecehkan oleh dua WNA di Monkey Forest, Desa Pasadangtegal, Ubud, Gianyar, Bali ditutup untuk wisatawan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Kawasan pancuran suci yang telah dilecehkan oleh dua warga negara asing (WNA) di Monkey Forest, Desa Pasadangtegal, Ubud, Gianyar, Bali ditutup untuk wisatawan, Senin (12/8/2019) pukul 10.00 Wita.
Sebelumnya, lokasi tersebut merupakan salah satu spot foto wisatawan di obyek wisata kera ekor panjang.
Pantauan Tribun Bali di tempat kejadian perkara (TKP), lokasi pancuran suci ini berada di pojok barat laut.
Untuk mencapai tempat ini harus menuruni tangga serta melewati sebuah kolam suci, yang biasanya para wisatawan melakukan doa sembari melempar uang logam ke dalam kolam.
Di sebelah timur kolam tersebut terdapat sungai kecil, dengan air yang relatif jernih.
Sedangkan, di pinggiran sebelah barat, terdapat jalanan kecil yang kondisinya masih alami, yakni dari batu padas.
Letak pura yang dilecehkan oleh wisatawan letaknya tepat berada di ujung jalan.
Pelecehan di Tempat Suci
Sebelumnya, terekam jelas dalam video yang viral, dua bule yang belum diketahui identitas lengkapnya melakukan pelecehan di tempat suci umat Hindu.
Pelecehan tersebut diduga terjadi di kawasan petirtan obyek wisata Monkey Forest, Desa Padangtegal, Kecamatan Ubud, yang dilakukan oleh dua orang wisatawan.
Pelecehan ini viral di media sosial, saat diunggah oleh akun resmi anggota DPD RI, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna.
Belakangan diketahui, kedua wisatawan tersebut telah minta maaf melalui akun @sabina_dolezalova_ifb, Minggu (11/8/2019).
Pantauan Tribun Bali, pelecehan yang dilakukan kedua turis macanegara ini, ialah seorang turis pria membasuh b***ng turis wanita, menggunakan air yang mengucur dari sebuah pelinggih yang disucikan umat Hindu.
Mereka juga terlihat tertawa terbahak-bahak, tanpa memiliki perasaan bersalah.