Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Jalan Trans Papua, Gubernur Lukas Enembe: Orang Papua tak Pernah Lewat Jalan yang Dibangun

Pascaterjadinya kerusuhan selama dua hari, Gubernur Papua Lukas Enembe memberikan keterangan perihal Papua.

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Soal Jalan Trans Papua, Gubernur Lukas Enembe: Orang Papua tak Pernah Lewat Jalan yang Dibangun
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Gubernur Papua Lukas Enembe 

TRIBUNNEWS.COM - Pascaterjadinya kerusuhan selama dua hari, Gubernur Papua Lukas Enembe memberikan keterangan perihal Papua.

Diketahui, kerusuhan di sejumlah tempat di Papua terjadi, yakni di Manokwari Senin (21/9/8/2019) dan Fakfak, Rabu (21/8/2019).

Hal ini dipicu adanya penangkapan terhadap 43 mahasiswa Papua di Surabaya, dengan tudingan merusak bendera Indonesia, Sabtu (17/8/2019).

Massa berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Mimika, Kota Timika, Rabu (21/8/2019). Unjuk rasa tersebut digelar terkait peristiwa yang terjadi di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. TRIBUNNEWS/HO/B AMBARIT
Massa berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Mimika, Kota Timika, Rabu (21/8/2019). Unjuk rasa tersebut digelar terkait peristiwa yang terjadi di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. TRIBUNNEWS/HO/B AMBARIT (TRIBUN/HO/B AMBARIT)

Lukas menyampaikan berbagai hal tentang Papua itu saat hadir sebagai narasumber dalam program MataNajwa, Rabu (21/8/2019) malam. 

Lukas berbicara banyak hal mulai dari pelaku ujaran rasis ke mahasiswa Papua hingga pembangunan Trans-Papua. 

Berikut rangkumannya, Kamis (22/8/2019): 

1. Minta Aparat Pelaku Rasis Dihukum

Berita Rekomendasi

Lukas meminta aparat yang melontarkan ujaran rasis terhadap mahasiswa Papua ditangkap. 

Menurutnya, kasus rasisme terhadap warga Papua sudah berlangsung lama dan berulang.  ini menyangkut harkat dan martabat orang Papua.

"Karena itu bukan sekali mereka sampaikan. Sudah banyak kali di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Ya pasti mereka tidak terima. Selama orang Papua dihinakan, direndahkan martabatnya, itu pasti mereka ribut," kata Lukas. 

Lebih lanjut, Lukas menyatakan saat ini sudah berkomunikasi dengan mahasiswa Papua di Surabaya yang pada akhir pekan lalu mendapatkan persekusi dan ujaran rasis. 

Para mahasiswa itu, kata Lukas, sudah memberikan laporan kepadanya. 

Pasar Thumburuni di Fakfak yang dibakar massa pada kerusuhan yang pecah di kabupaten Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019) pagi.
Pasar Thumburuni di Fakfak yang dibakar massa pada kerusuhan yang pecah di kabupaten Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019) pagi. (Dok. Instagram @makassar_jobb.)

Lukas menegaskan, mahasiswa Papua di Surabaya tidak ada yang menurunkan bendera Merah Putih.

"Bendera Merah Putih itu diturunkan oleh orang lain. Saya tidak tahu aktor intelektualnya siapa," kata dia. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas