Warga Kabupaten Bogor yang Terdampak Gempa Mengungsi ke Perkebunan Teh
Hingga kini, warga terdampak gempa yang mengungsi sebanyak 105 KK bertempat di lokasi pengungsian di lapangan Kampung Talahab Kontrak.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Gempa dengan kekuatan 2,7 SR mengguncang wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/8/2019) sekitar pukul 00.52 WIB.
Aktivitas gempa kecil ini mengguncang Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor di titik koordinat 6,78 Lintang Selatan (LS) dan 106,53 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 12 kilometer.
"Iya (gempa) di Bogor masih kategori swarm yang berlangsung secara terus menerus," kata Staf Observasi Gempa Bumi BMKG Bandung, Pepen Supendi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu pagi seperti dikutip Tribunnews.
Pepen Supendi menyebut, tercatat sejak Jumat siang ada 9 kali aktivitas gempa dalam berbagai variasi magnitudo yang dirasakan warga Desa Malasari.
"Tanggal Jumat 23 Agustus 2019 ada 8 kali, hari ini tanggal 24 Agustus 2019 ada 1 kali," ucap Pepen saat bertugas di malam hari.
Baca: Kesalahan Fatal Satpam di Serpong sampai Tewas Digigit Ular Weling, Sempat Isap Bisa di Jari
Jika ditotal secara keseluruhan kata dia, sudah ada 81 kali aktivitas gempa yang terjadi di wilayah tersebut terhitung sejak Sabtu 10 Agustus 2019 lalu hingga Sabtu (24/8/2019) dini hari.
Dari sekian banyak gempa yang terjadi, 9 gempa di antaranya dirasakan oleh warga, yakni: Jumat 23 Agustus 2019 pukul 11.10 WIB berkekuatan M 4,0; Pukul 11.17 WIB berkekuatan M 2,5;
Pukul 11.33 WIB berkekuatan M 2,5; Pukul 11.37 WIB berkekuatan M 2,4; Pukul 11.41 WIB berkekuatan M 2,8; Pukul 12.15 WIB berkekuatan M 2,6; Pukul 18.24 WIB berkekuatan M 2,5; Pukul 23.00 WIB berkekuatan M 3,2.
Sementara gempa pada Sabtu 24 Agustus 2019 pukul 00.52 WIB berkekuatan M 2,7.
Sejumlah Bangunan Rusak
BMKG melaporkan dampak dari gempa tersebut telah merusak sejumlah bangunan di Desa Malasari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, Sabtu (24/8/2019) pukul 01.25 WIB, warga yang terdampak gempa di kaki Gunung Salak berhamburan ke perkebunan teh untuk menyelamatkan diri.
Baca: Warga Tak Menyangka JPS yang Bekerja di Bank Ditangkap Densus 88
Ratusan warga terpaksa memilih mengungsi di tenda darurat yang didirikan BPBD dan Kepolisian untuk menghindari gempa yang berturut-turut terjadi.
Tidak hanya warga yang rumahnya rusak berat saja yang tidur di tenda darurat, warga yang rumahnya rusak ringan atau tidak mengalami kerusakan bahkan belum berani tidur di rumah mereka.
Kapolsek Nanggung, AKP Asep Saefudin membenarkan bahwa gempa yang terjadi telah menimbulkan kerusakan bangunan rumah.