Geger Ceceran Darah di Dinding Sumur Pasar Jumantono, Sempat Dikira Berasal Bayi yang Dibuang
Titik-titik ceceran darah ditemukam dinding sumur pasar yang sudah tidak digunakan sekitar 2 tahun terakhir sehingga ditutup menggunakan papan kayu
Editor: Eko Sutriyanto
![Geger Ceceran Darah di Dinding Sumur Pasar Jumantono, Sempat Dikira Berasal Bayi yang Dibuang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/darah-pasar1.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jateng Agus Iswadi
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Kabar pembuangan bayi bikin geger pedagang dan warga Desa Geneng Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar.
Bayi itu dikabarkan dibuang ke dalam dalam sumur yang berada di Pasar Kakum atau Pasar Jumantono.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, Minggu (25/8/2019), pasar tradisional itu hanya beroperasi saat wage dan pahing menurut perhitungan penanggalan Jawa.
Kecurigaan adanya pembuangan bayi di dalam sumur itu berawal dari pedagang ikan segar, Triyono (33).
Di melihat beberapa titik ceceran darah yang ada dinding sumur pasar yang sudah tidak digunakan sekitar 2 tahun terakhir sehingga ditutup menggunakan papan kayu.
Kepada Tribunjateng.com, ia melihat ceceran darah saat membuka lapak di dekat sumur sekitar pukul 04.30.
Ia enggan melaporkan kepada pihak kepolisian atas kecurigaan itu.
Baca: Tes Ceruk Pasar, Gaikindo Minta Pemerintah Biarkan APM Impor Mobil Listrik CBU
Alasannya karena ditakutkan mengganggu para pedagang lain.
Selanjutnya sekitar pukul 09.00, ia melaporkan ke Polsek Jumantono.
"Ada cecerah darah di beberapa titik, seperti di depan lapak penggilingan daging (bagian timur, sepanjang jalan menuju sumur, wc dekat sumur, dan dinding sumur," katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (25/8/2019).
Triyono dan pedagang lainnya juga sempat berupaya mencari tahu apa yang ada di dalam sumur menggunkan senter.
Akan tetapi hasilnya nihil, tidak terlihat.
"Saya cek menggunakan senter tidak terlihat. Dicek menggunakan spion sepeda motor, memanfaatkan pantulan sinar matahari. Ada warna merah. Sehingga saya lapor ke pihak berwajib (Polsek Jumantono)," terangnya.