Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Insiden Cek Cok di Tempat Hiburan Malam Gagalkan Pengungkapan Peredaran 5.000 Butir Ekstasi

Untung mengatakan, beberapa tempat yang dijadikan lokasi transaksi narkoba, termasuk tempat hiburan malam, memang sudah dipantau oleh pihaknya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Insiden Cek Cok di Tempat Hiburan Malam Gagalkan Pengungkapan Peredaran 5.000 Butir Ekstasi
tribunpekanbaru/rizky armanda
Kepala BNNP Riau Brigjen Untung Subagyo (kiri) didampingi Kabid Pemberantasan Kombes Iwan Eka Putra (kanan) saat menyampaikan penjelasan terkait insiden keributan di tempat dugem dengan Satpol PP, Sabtu (24/8/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru.com Rizky Armanda

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Brigjen Untung Subagyo memberikan tanggapan terkait insiden keributan di tempat dugem Grand Dragon di Jalan Kuantan Raya, Pekanbaru pada Jumat (23/8/2019) dini hari.

Saat itu, Kabid Pemberantasan Kombes Iwan Eka Putra, bersitegang dengan Kasatpol PP Pekanbaru Agus Pramono.

Untung mengatakan, beberapa tempat yang dijadikan lokasi transaksi narkoba, termasuk tempat hiburan malam, memang sudah dipantau oleh pihaknya.

BNNP malam itu bakal mengungkap transaksi narkotika jenis pil esktasi yang diperkirakan jumlahnya sebanyak 5000 butir.

Jaringan yang sedang dipantau ini kata Untung, masih terkait dengan pengembangan dari pengungkapan kasus 8 kg sabu dengan 1 tersangka sebagai kurir, pada 14 Agustus 2019 lalu.

"Kita kembangkan dari sana, jadi ada informasi akan ada transaksi ekstasi atau inex sebanyak 5000 butir. Saya perintahkan Kabid Pemberantasan pada kamis malam, untuk memonitor atau melakukan undercover buy," ungkap Untung, Sabtu (24/8/2019).

Berita Rekomendasi

Dia melanjutkan, sekitar pukul 1.00 WIB, anggotanya bersama Kabid Pemberantasan sudah berada di lokasi tersebut namun saat yang bersamaan, personel Satpol PP melakukan razia di sana.

"Jadi memang sama-sama melaksanakan tugas, yang satu untuk penyelidikan kasus 5000 butir ekstasi, Satpol PP juga dengan tugasnya melakukan razia. Sehingga terjadi komunikasi yang menyebabkan perasaan tidak enak antar masing-masingnya (Kasatpol PP dan Kabid Pemberantasan)," urai Jenderal bintang satu ini lagi.

Untung menyatakan, di satu sisi, kedatangan Satpol PP yang melaksanakan tugas di lokasi itu bisa diartikan telah menggagalkan misi dari BNNP Riau.

"Target yang akan kita ungkap jadi gagal karena ada petugas satpol PP yang berseragam karena memang pengungkapan narkoba ini harus matang," sebutnya.

Akibat hal itu dipaparkan Untung, ada semacam kekecewaan dari anggotanya, karena akhirnya gagal melakukan pengungkapan.

"Jadi saat itu anggota kami menanyakan ke petugas Satpol PP, sehingga terjadi adu mulut. Seharusnya ini tidak perlu terjadi, manakala kita bisa memahami tugas pokok, fungsi dan peran masing-masing," ucapnya.

"Terjadi adu mulut, anggota kami Kombes Iwan Eka Putra hendak diamankan, tapi saat hendak memberikan penjelasan terjadi perdebatan," sambungnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas