UPDATE Penemuan 4 Tengkorak: Ditemukan Tali Melilit Leher Kerangka, Diduga Korban Pembunuhan
Temuan misterius berupa empat tengkorak diduga kuat merupakan korban pembunuhan karena polisi menemukan tali yang terikat di satu kerangka.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Temuan misterius berupa empat tengkorak lengkap dengan kerangkanya di Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, perlahan mulai terungkap.
Mereka diduga kuat merupakan korban pembunuhan karena polisi menemukan tali yang terikat di satu kerangka dan adanya bekas pukulan benda tumpul pada satu tengkorak yang lain.
Kerangka-kerangka tersebut ditemukan masih dalam kondisi lengkap.
"Kondisinya masih lengkap dan masih menggunakan pakaian. Kemudian ditemukan ada tali yang mengikat leher satu kerangka," ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, Senin (26/8).
Disinggung usia kerangka manusia tersebut, Kapolres masih belum bisa memastikan.
"Kami membutuhkan proses penyelidikan secara intensif. Paling penting diketahui identitas dari kerangka-kerang manusia itu," ujar Kapolres.
Polres Banyumas masih berkoordinasi dengan Puslabfor Polda Jateng maupun Mabes Polri untuk melakukan tes DNA.
Caranya mencocokkan DNA dari pemilik rumah bernama Misem dengan DNA kerangka-kerangka itu.
Hasil tes DNA baru bisa diketahui sekira 2 minggu sampai 1 bulan.
"Yang jelas kami ambil sampelnya dulu, kemudian dikirim ke Puslabfor Mabes Polri, untuk mengetahui apakah benar mereka itu keluarga dari pemilik rumah (Misem) atau bukan," kata Kapolres.
Ditemukan di Belakang Rumah
Sebelumnya tengkorak berikut kerangka ditemukan di halaman belakang rumah Misem pada Sabtu (24/8/2019) lalu.
Barang itu pertama kali ditemukan Rasman, tetangga Misem, saat sedang membersihkan belakang rumah.
Selain tengkorak dan kerangka, polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), juga menemukan barang-barang lain seperti kaus, sandal, telepon genggam lama, dan korek api.
Dokter forensik yang memeriksa tengkorak dan kerangka itu mendapat temuan mengejutkan yaitu ada satu tengkorak mengalami luka akibat benda tumpul.
"Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik, ditemukan luka (retak) akibat benda tumpul di satu tengkorak.
Dokter forensik juga menyatakan satu dari empat korban berjenis kelamin perempuan," ujar Kapolres.
Tengkorak dan kerangka manusia itu ternyata dalam kondisi bertumpuk.
Diperkirakan jenazah dalam kondisi tertekuk ketika dimasukan ke dalam lubang.
"Jadi kondisinya tertekuk, mengingat kondisi lubang yang panjangnya hanya sekira 1,5 meter, lebar 1,2 meter dan kedalaman 40 cm," ujar AKBP Bambang Yudhantara. Polisi telah memeriksa 10 saksi, termasuk Misem, saudara, dan anak-anaknya.
Pergi Merantau
Warga sekitar mulai mencurigai empat tengkorak dan kerangka manusia itu merupakan anak Misem yang selama lima tahun belakangan ini tidak diketahui kabarnya.
Mereka diduga kakak beradik Ratno, Yono, Heri, dan Pipin (anak Ratno).
Menurut penuturan Marhadi (34), warga setempat, selama ini warga hanya mengetahui empat orang tersebut merantau ke luar kota.
Karena dianggap merantau, wajar jika mereka tidak pernah kembali ke rumah untuk waktu lama.
"Warga menganggap keempat orang itu merantau ke luar kota. Mereka menghilang begitu saja. Kejadiannya kurang lebih sekira lima tahun lalu sehingga otomatis warga tahunya mereka merantau," ujar Marhadi.
Menurutnya, keluarga Misem cenderung tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Begitu juga menurut Arjadi (56), tetangga depan rumah Misem.
Baca: UPDATE Penemuan 4 Tengkorak di Rumah Misem: Minah Serta Dua Anaknya Diperiksa Polisi
"Kami tidak tahu mereka semua ke mana, tahunya ya pergi saja. Apalagi selama ini keluarga itu memang jarang bersosialisasi," kata Arjadi.
Kapolres juga mengaku mendengar informasi mengenai menghilangnya tiga anak dan satu cucu Misem.
"Sesuai keterangan saksi-saksi memang empat orang itu menghilang," ujar Kapolres.
Misem sebenarnya tidak hidup sendiri, karena masih ada anak perempuannya yaitu Minah yang tinggal bersebelahan.
Minah (kakak dari Ratno), tinggal bersama kedua anaknya, Sonia dan Irvan.
Warga menyebut Minah jarang bersosialisasi dan cenderung tertutup.
"Dulu saya sempat bertanya ke Bu Minah, ke mana keluarga lainnya seperti Pak Ratno. Jawabannya merantau.
Kami sebagai tetangga tidak curiga," ujar Marhadi.
Menurutnya, selain tertutup Minah juga jarang sekali bergaul.
Baca: Tak Khawatir Kena Dampak Kesehatan Jarang Kenakan Pakaian Dalam, Duo Semangka Asuransikan Payudara
"Saat Lebaran tidak pernah salaman dan silaturahmi," tambahnya.
Minah juga jarang keluar rumah.
"Kalau menjemur pakaian saja itu di dalam rumah.
Tidak pernah kumpulan RT dan lain sebagainya, pokoknya sangat tertutup," kata Arjadi. Minah beserta kedua anaknya telah dimintai keterangan. (tribunjateng/jti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul UPDATE! Misteri 4 Tengkorak Mulai Terkuak, Anak-Cucu Menghilang 5 Tahun Lalu