Cerita Dua Mayat Tertukar Saat Akan Dikremasi
Pihak RSUD Mangusada pun menyampaikan permohonan maaf akan adanya kesalahan tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Ia pun langsung kembali ke RSD Mangusada untuk mengecek jenazah pamannya tersebut.
“Setelah saya cek di kamar jenazah, janazah paman saya ternyata masih di freezer. Hanya saja label namanya atas nama I Nyoman L,” bebernya.
Dengan ditemukan jenazah pamannya tersebut, pihaknya mengaku fokus untuk melakukan proses pengabenan jenazah di Krematorium Cekomaria.
“Astungkara si tidak ada masalah. yang jelas harapan kami proses upacaranya keluarga tidak ada masalah,” ungkapnya.
Disinggung mengenai adanya permintaan maaf dari RSD Mangusada, Nyoman Gede Budiasa mengatakan sangat berterimakasih karena RSD Mangusada sudah menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan.
Pihaknya pun kembali mempertegas bahwa kasusus itu tidak ingin dibesar-besarkan.
“Kami dari pihak keluarga tidak terlalu mempermasalahkan masalah ini, Inti tujuan dari kami proses pengabenan orang tua kami berjalan dengan lancar. Selain itu kami juga berterimakasih, karena jajaran RSD secara langsung kesini, mampir dengan menyatakan permohonan maafnya,” pungkasnya.
Disisi lain, Nyoman Suweden yang juga merupakan ponakan korban menambahkan bahwa pada proses kremasi tersebut sebenarnya sudah berjalan.
Bahkan kata dia, pertama kali yang mengetahui jenazah tertukar adalah istri almarhum.
“Karena cepat-cepat itu, proses memandikan baru sebentar, setelah dilihat diwajahnya ternyata beda,” jelasnya.
Pihak keluarga sempat panik dan takut jenazah almarhum tidak ada di kamar jenazah.
“Bingung jadinya, takut yang kita upacarai ternyata tidak ada. Syukur setelah di cek masih ada, dan proses berjalan seperti apa yang kita harapkan,” katanya.
Mengenai adanya peristiwa tersebut, RSD Mangusada mendapat sorotan dari DPRD Badung khususnya Komisi IV yang membidangi persoalan itu.
Ketua Komisi IV DPRD Badung, Made Sumerta mengatakan, pihak manajemen rumah sakit harus membuat standarisasi dalam meregistrasi jenazah baik baru masuk maupun keluar.
“Kami cukup prihatin dengan kondisi ini, pihak rumah sakit harus melakukan pengecekan kembali sebelum diserahkan ke pihak keluarga. Baik dengan cara membuka wajah jenazah atau hal lainnya,” ujarnya.
Pihaknya pun mengaku, akan mengunjungi RSD Mangusada untuk melihat SOP yang dilaksanakan.
Sehingga tidak terjadi kasus serupa.
“Kalau kita orang Bali kan ada upacaranya. Mungkin sebelum diambil jenazahnya sudah dilakukan upacara. Entah itu nunas di sanggah dan yang lainnya. Kalau sekarang tertukar bagaimana?,” jelasnya.(I Komang Agus Aryanta)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Jenazah yang Tertukar Pertama Kali Diketahui Istri Saat Mandikan Jenazah di Krematorium Cekomaria