Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Sedih Misem yang Selalu Masak & Bersihkan Kamar Tiap Lebaran, Berharap 3 Anaknya Pulang

Kisah sedih Misem, ibu dari tiga korban pembunuhan. Selalu memasak dan bersihkan kamar setiap lebaran. Ia berharap tiga anaknya akan pulang.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
zoom-in Kisah Sedih Misem yang Selalu Masak & Bersihkan Kamar Tiap Lebaran, Berharap 3 Anaknya Pulang
TribunMataram.com Kolase/ (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)
Kepala TU SMP Negeri 4 Banyumas menunjukkan foto Supratno, salah satu korban pembunuhan yang kerangkanya ditemukan di kebun Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

Dibalik penemuan empat kerangka manusia di Banyumas, ada kisah sedih Misem yang selalu memasak dan membersihkan kamar setiap Lebaran, berharap ketiga anaknya pulang.

TRIBUNNEWS.COM - Pembunuh empat anggota keluarga yang kerangkanya ditemukan di belakang rumah ternyata adalah saudara kandung dari para korban.

Di balik pembunuhan Saminah dan anak-anaknya itu, terdapat kisah sedih Misem tiap tahunnya.

Diketahui, Misem selalu memasak dan membersihkan kamar-kamar kosong di rumahnya setiap Lebaran.

Pelaku pembuhan adalah Saminah (53) berserta tiga anak Saminah, Irvan Firmansyah (32), Achmad Saputra (27), dan Sania Roulita (37).

Misem merupakan ibu dari Saminah dan tiga korban pembunuhan sekaligus nenek dari satu korban.

Ternyata, selama lima tahun terakhir ini, Misem berharap ketiga anaknya akan pulang dari merantau.

Baca: Cara Pelaku Kasus Temuan Kerangka di Banyumas Tutupi Kejahatan dari Misem, Ikuti ke Mana pun Pergi

Baca: Putri Kedua Misem Jadi Otak Pembunuhan 4 Saudara Sendiri, Motifnya Ingin Kuasai Warisan

Baca: Video Pengakuan Pelaku Kasus Temuan 4 Kerangka di Banyumas, Ibu Tanya ke Anak: Sudah Mati Beneran?

BERITA REKOMENDASI

Hal ini disampaikan oleh mantan Ketua RT 07 RW 03 tempat Misem tinggal, Sihad.

Dilansir Tribun Jateng, Sihad menerangkan, ia terkadang melihat Misem memasak dalam jumlah banyak setiap Lebaran.

"Mbah Misem itu selalu masak cukup banyak ketika Lebaran."

"Dia memasak ketupat dan hidangan lain. Berharap anak-anaknya itu pulang merantau," ujar Sihad kepada Tribunjateng.com, Rabu (28/8/2019).

Sihad juga sempat menceritakan jika Misem selalu membersihkan kamar-kamar kosong yang ada di rumahnya.


Karena dia masih berharap anak-anaknya kembali dan berkumpul kembali.

Semenjak 2014 hingga sekarang, Misem hanya tinggal sendiri di rumahnya.

Sebelum kejadian pembunuhan sadis tersebut, Misem masih berkumpul dalam satu rumah bersama Supratno (anak pertama), Sugiyono (anak ketiga), Heri (anak kelima), dan Pipin (cucu perempuan).

Sehingga, situasi rumah kala itu masih ramai.

Namun, penantian dan harapan itu hanyalah sia-sia.

Sebab, ketiga anak dan satu cucu yang dia anggap selama ini pergi merantau, ternyata telah terkubur di belakang rumahnya sendiri.

Selama hampir 5 tahun tersebut Misem sama sekali tidak menduga jika Supratno, Sugiyono, Heri, dan Pipin telah meninggal di tangan Saminah dan ketiga anaknya.

Namun demikian, Sujoko, selaku Kadus 2 Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas mengungkapkan, jika Misem masih memiliki satu anak bernama Edi Pranoto (53) yang merupakan anak keempat dari Misem.

Edi memang tidak tinggal bersama Misem.

Diketahui, Edi tinggal di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.

"Mbah Misem itu masih punya anak satu lagi, tetapi dia memang sudah tidak tinggal bersama Misem," ujar Sujoko.

Pada saat pra-rekonstruksi, Edi Pranoto datang dan menemani Misem.

Akan tetapi, mereka berdua tidak menyaksikan proses tersebut.

Pada saat pra-rekonstruksi Misem sengaja diungsikan di rumah tetangganya.

Hal ini mengingat kondisi Misem yang sudah tua.

Jika Misem tahu, dikhawatirkan akan membuatnya semakin sedih.

"Saya sedih banget dan tidak menyangka tersangka pembunuhan adalah keponakan sendiri," ujar Edi Pranoto.

Edi Pranoto (49), saudara tersangka sekaligus korban pembunuhan yang kerangkanya ditemukan di kebun Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Edi Pranoto (49), saudara tersangka sekaligus korban pembunuhan yang kerangkanya ditemukan di kebun Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Meskipun tinggal terpisah, Edi masih sering mengunjungi Misem setiap Sabtu dan Minggu untuk mengantar makanan.

Setelah kejadian hilangnya keempat keluarga yang lain itu, Edi mengatakan sempat mencari keberadaan mereka.

"Selepas hilang seminggu itu saya sempat melaporkannya kepada polisi. Saya mencari Pipin dan Supratno hingga ke Purwokerto," katanya.

Edi mengatakan, dia juga pernah menanyakan kepada Minah ke mana para korban itu pergi.

Namun, Minah selalu menjawab tidak tahu.

Selama Lebaran, dia juga selalu mengirim makanan ke rumah Misem.

"Saat Lebaran, Misem selalu menanyakan ke mana Supratno, Yono, Heri, dan Pipin. Mengapa tidak pulang-pulang," kata Edi.

"Tetapi saya selalu menguatkan ibu dan mengatakan jika masih berjodoh pasti mereka akan kembali," imbuhnya.

Pasca kejadian tersebut, Edi rencananya akan membawa Misem ke rumahnya yang ada di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor.

Edi juga mengatakan, dirinya berharap agar kakak dan ketiga keponakannya dihukum seumur hidup.

"Saya pasrahkan kepada yang Maha Kuasa. Hukuman kejahatan (seperti itu) seumur hidup, kalau tidak seumur hidup bisa membahayakan yang lain, ibu saya atau saya, (jadi) seumur hidup lah," kata Edi seusai pra rekonstruksi di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Warga Soraki 4 Pelaku Saat Prarekonstruksi

Warga memadati lokasi penemuan kerangka manusia di kebun belakang rumah Misem (76) warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (28/8/2019).
Warga memadati lokasi penemuan kerangka manusia di kebun belakang rumah Misem (76) warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (28/8/2019). (KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Polisi menggelar prarekonstruksi di tempat kejadian perkara, Rabu (28/82019).

Dilansir Kompas.com, prarekonstruksi menghadirkan empat tersangka, yaitu Saminah, Sania, Irvan, dan Putra.

Kegiatan prarekonstruksi tersebut pun menyita perhatian warga yang memadati sekitar lokasi kejadian.

Saat keempat tersangka turun dari mobil dan berjalan menuju rumah Misem yang dijadikan lokasi pembunuhan, warga meneriaki dan menyoraki mereka.

Kanit III Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas Ipda Rizky Adhiansyah mengatakan, dalam prarekonstruksi ini dilakukan 18 adegan yang diperagakan oleh para tersangka.

"Secara garis besar ada 18 adegan, yaitu kronologi pembuatan lubang kubur, proses penguburan, dan lain-lain," kata Rizky sebelum prarekonstruksi.

Rizky mengatakan, prarekonstruksi diperlukan untuk memberi gambaran proses pembunuhan tersebut.

Prarekonstruksi sekaligus untuk melihat peran masing-masing tersangka.

Fakta-Fakta Penemuan 4 Kerangka Manusia

Berikut fakta penemuan empat tengkorak manusia di Banyumas, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber :

1. Kronologi Penemuan

Kala itu, Sarman sedang membersihkan kebun di belakang rumah Misem.

Saat sedang mencangkul tanah, Sarman menemukan kain dan tengkorak manusia.

Namun, Sarman tidak langsung memberitahukan temuannya kepada orang lain.

Sarman baru menceritakan temuan tersebut kepada Saren (55) yang rumahnya berada di belakang kebun pada Sabtu (24/8/2019).

"Katanya sedang bersih-bersih itu ada tengkorak, kemudian diuruk lagi. Jumlahnya ada empat katanya. Kemudian Rasman tanya sama Saren," kata Arjadi yang rumahnya berhadapan dengan rumah Misem.

Warga lantas melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa dan diteruskan ke polisi, Sabtu petang.

Malam harinya, polisi ke lokasi dan membawa tengkorak manusia tersebut ke rumah sakit.

2. Benda Lain yang Ditemukan

Berdasarkan pantauan Kompas.com, polisi telah memasang garis polisi di sekitar kebun dan rumah milik Misem, warga setempat yang diduga orang tua dari empat kerangka manusia.

Hingga Minggu (25/8/2019) siang, Tim Inafis masih menggali lokasi penemuan tengkorak di bekas kubangan bebek.

Salah satu warga setempat, Sapri (37), mengatakan polisi telah menggali bekas kubangan dengan ukuran kurang 1 meter sejak Sabtu (24/8/2019) malam.

Polisi juga menemukan tulang belulang dan benda-benda lainnya selain tengkorak.

"Tadi malam ramai sekali sampai pukul 02.00. Saya lihat banyak tulang-tulang, kelihatannya tulang rusuk dan tulang-tulang lainnya," kata Sapri di sekitar lokasi kejadian, Minggu.

Sapri mengatakan, saat ditemukan, tulang belulang tersebut tertutup kain yang diduga pakaian berupa baju dan celana milik korban.

"Ada baju warna ungu, ada yang abu-abu juga kelihatannya, gelap soalnya. Di celana yang ditemukan juga ditemukan Hp jadul dan korek api. Di situ juga ada sandal, kemungkinan milik korban," ujar Sapri.

3. Satu Keluarga

Empat kerangka manusia tersebut merupakan satu keluarga.

Mereka adalah kakak beradik Ratno, Yono (50), Heri (40) dan Pipin, anak dari Ratno.

Mereka diketahui telah "menghilang" dari rumah orangtuanya, Misem sejak empat atau lima tahun yang lalu.

Marhadi (34), warga setempat mengatakan, selama ini warga mengetahui keempat orang tersebut merantau ke luar kota.

Namun, hingga kini mereka tidak pernah kembali ke rumah.

"Keempat orang itu kata keluarganya merantau ke luar kota sejak sekitar lima tahun yang lalu. Warga tahunya mereka merantau," kata Marhadi di sekitar lokasi kejadian, Minggu (25/8/2019).

4. Keterangan Warga tentang Korban Satu Keluarga

Menurut Marhadi, keluarga tersebut cenderung tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

Sehingga, warga tidak mengetahui secara pasti kehidupan mereka.

Hal senada disampaikan Arjadi (56), salah satu tetangga Misem.

Marjadi mengaku tidak pernah mengetahui keberadaan orang tersebut sejak beberapa tahun yang lalu.

"Warga tahunya pergi, tidak tahu ke mana. Mereka sudah tinggal di sini sekitar 20 tahun yang lalu, tapi selama ini ke sini saja tidak pernah," ujar Arjadi yang rumahnya persis di depan rumah Misem.

5. Kesaksian Warga

Warga sama sakali tidak menduga ada penemuan tengkorak manusia di belakang rumah Misem.

Menurut warga setempat, Misem sudah lama tinggal sendiri di rumah tersebut.

Belakang rumah Misem memang banyak ditumbuhi ilalang dan rumput liar.

Dia meminta Rasman yang masih tetangga rumah untuk membersihkannya.

Marhadi mengatakan, kondisi rumah Misem sepi.

"Sepi memang karena ditinggali oleh Misem saja, sendirian. Tetapi anaknya Minah tinggal di sebelah rumahnya persis atau bersebelahan," ujar Marhadi kepada Tribunjateng.com, Minggu (25/8/2019).

Marhadi menceritakan, jika sebelum ditumbuhi rumput dan ilalang belakang rumah Misem, dahulu adalah bekas kandang bebek.

"Jadi tengkorak-tengkorak itu ditemukan di bekas kandang bebek. Dalamnya sekitar 80 sentimeter. Sedangkan luasnya sekitar 1.5 meter x 2 meter," katanya.

Terkait penemuan 4 tengkorak di belakang rumah Misem, Marhadi sempat menyaksikan tengkorak-tengkorak tersebut, pada Sabtu (24/8/2019).

Awalnya dia kira yang ditemukan hanyalah tempurung kepala.

Tetapi ternyata setelah dilihat secara seksama ada pula potongan kerangka tubuh yang lain.

"Terlihat ada kerangka tubuh bagian lain seperti tulang iga. Bahkan ditemukan pula barang-barang seperti kaos, ponsel jadul, hingga sandal," katanya.

Kondisi pekarangan belakang rumah milik Misem terlihat ditumbuhi pohon dan ilalang.

Hal itulah yang membuat warga sekitar tidak terlalu curiga.

"Kami tidak mencium bau apapun. Di belakang rumah ditumbuhi pohon dan ilalang," tambahnya.

6. Penyelidikan Polisi

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, belum dapat memastikan identitas keempat kerangka tubuh tersebut.

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik.

"Belum bisa dipastikan itu tengkorak siapa, sedang dilakukan pemeriksaan oleh dokter forensik. Sesuai keterangan saksi-saksi memang empat orang itu 'menghilang'," kata Bambang melalui pesan singkat.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain/Tribun Jateng/Permata Putra Sejati)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas