Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AP II Kembangkan Transportasi Publik di Soetta, dari Electric Vehicle Hingga Autonomous Vehicle

Muhammad Awaluddin mengatakan porsi penggunaan transportasi publik dari dan ke Soekarno-Hatta masih bisa ditingkatkan.

Editor: Sanusi
zoom-in AP II Kembangkan Transportasi Publik di Soetta, dari Electric Vehicle Hingga Autonomous Vehicle
dok Angkasa Pura II
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam Forum Perhubungan bertajuk "Perpres Mobil Listrik Terbit: What’s Next?" yang digelar pada 29 Agustus 2019. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) mendorong optimalisasi penggunaan transportasi publik sebagai sarana utama pergerakan masyarakat dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sejalan dengan itu, Angkasa Pura II juga untuk turut mendukung perbaikan transportasi publik ke level berikutnya yakni dengan penggunaan kendaraan bermotor listrik atau dikenal dengan Electric Vehicle (EV).

Hal tersebut disampaikan President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam Forum Perhubungan bertajuk "Perpres Mobil Listrik Terbit: What’s Next?" yang digelar pada 29 Agustus 2019.

Skytrain atau layanan kereta antar terminal  disiapkan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, pada saat pertama beroprasi, Minggu (17/9/2017).  Dalam pengoperasian tahap pertamanya, skytrain Bandara Soekarno-Hatta juga bakal beroperasi pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada pukul 07.00-10.00 WIB, kemudian dari pukul 13.00-14.00 WIB, serta dari pukul 17.00-19.00 WIB setiap harinya. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Skytrain atau layanan kereta antar terminal disiapkan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, pada saat pertama beroprasi, Minggu (17/9/2017). Dalam pengoperasian tahap pertamanya, skytrain Bandara Soekarno-Hatta juga bakal beroperasi pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada pukul 07.00-10.00 WIB, kemudian dari pukul 13.00-14.00 WIB, serta dari pukul 17.00-19.00 WIB setiap harinya. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Muhammad Awaluddin mengatakan porsi penggunaan transportasi publik dari dan ke Soekarno-Hatta masih bisa ditingkatkan.

“Jumlah penumpang pesawat di Soekarno-Hatta setiap hari rata-rata 200.000 orang dan pekerja sekitar 50.000 orang. Dari jumlah itu, yang memanfaatkan transportasi publik baru 40% dan sisanya 60 persen masih menggunakan kendaraan pribadi,” ujar Awaluddin, dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2019).

“Angkasa Pura II sebagai penyedia layanan di bandara ingin bekerja sama dengan para operator transportasi publik agar semakin banyak yang memanfaatkan angkutan massal untuk menuju ke Soekarno-Hatta atau sebaliknya,” jelas Muhammad Awaluddin.

Baca: Ultraman Orb dan Ranger Merah Ramaikan Battle of The Toys 2019

Adapun saat ini jumlah transportasi publik sebetulnya juga sudah memadai. Terdapat 7 operator taksi reguler yang mengoperasikan sekitar 5.000 unit, dan 2 operator taksi eksesutif dengan 860 unit armada.

Berita Rekomendasi

Sementara itu untuk angkutan bus terdapat 7 perusahaan otobus dengan total armada 423 unit dan 6 perusahaan travel minibus dengan 93 unit armada.

“Apabila ada operator transportasi publik yang ingin membuka layanan baru di Soekarno-Hatta kami akan sangat menerima, seperti misalnya Transjakarta yang dalam waktu dekat akan membuka layanan dari Pantai Indah Kapuk ke Soekarno-Hatta,” ujar Muhammad Awaluddin.

Angkasa Pura II juga mendukung pengembangan transportasi publik tersebut ke arah penggunaan kendaraan bermotor listrik (electric vehicle) guna mewujudkan konsep eco airport.

Muhammad Awaluddin mengatakan Angkasa Pura II tengah mengembangkan inovasi dengan memperhatikan tiga hal yaitu sumber daya manusia (SDM), proses bisnis, dan pemanfaatan teknologi dalam memajukan transportasi publik di Soekarno-Hatta.

“Dari sisi SDM, Operator bandara tidak memiliki kompetensi terkait dengan kendaraan listrik, karena itu membutuhkan kerja sama dengan pihak lain untuk melakukan pengembangan dan penelitian.”


“Kami juga membutuhkan suatu bisnis proses yang baru, misalnya untuk menentukan bagaimana seharusnya taksi konvensional dan taksi listrik itu beroperasi di bandara. Bagaimana konsep pengisian daya bagi taksi listrik, lalu harus di mana letak saluran pengisian listrik umum. Itu perlu sinergi dengan pihak yang berkompeten,” jelas Muhammad Awaluddin.

Adapun saat ini di Soekarno-Hatta juga telah beroperasi angkutan massal berbasis listrik yakni kereta bandara dan skytrain, serta mobil golf di dalam terminal. Taksi Blue Bird juga sudah mengoperasikan kendaraan listrik Tesla dan BYD khusus untuk layanan di Soekarno-Hatta.

Saat Asian Games dan Asian Para Games 2018, Soekarno-Hatta juga mengoperasikan bus listrik buatan PT Mobil Anak Bangsa untuk transportasi para atlet.

Ke depannya tidak menutup peluang lebih banyak lagi pemanfaatan kendaraan listrik seperti untuk bus penumpang di airside.

“Setelah pemanfaatan kendaraan listrik optimal di Soekarno-Hatta maka selanjutnya akan dikembangkan kendaraan tanpa awak atau autonomous vehicle untuk operasional di dalam bandara,” ungkap Muhammad Awaluddin.

Adapun Skytrain yang menghubungkan Terminal 1, 2, dan 3 serta stasiun kereta di Soekarno-Hatta memang sudah disiapkan untuk bisa beroperasi mandiri sebagai autonomous vehicle, atau tidak memerlukan awak pengemudi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas