Misem Selalu Siapkan Masakan untuk Anak Cucunya Setiap Lebaran, Tak Tahu Mereka Telah Dibunuh
Misem (76) wanita tua renta itu masih terus menunggu dan berharap anak-anak dan cucunya yang dianggapnya merantau dapat pulang mengunjunginya.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Mbah Misem itu masih punya anak satu lagi.
Tetapi dia memang sudah tidak tinggal bersama Misem, karena memilih tinggal bersama Istri dan mertuanya di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor," ujar Sujoko.
Baca: Kebakaran Amazon bisa membuat hutan tropis ini berubah menjadi padang rumput
Baca: Komunikasi di Jayapura Lumpuh, Menkominfo: Ada yang Potong Kabel Utama Jaringan Optik
Baca: Jayapura Memanas, Ini Pesan Jokowi
Baca: VIRAL Kisah KKN di Desa Penari: Hutan Inikah yang Dimaksud dalam Cerita Itu?
Pada saat pra-rekonstruksi, Edi Pranoto datang dan menemani Misem.
Akan tetapi, mereka berdua tidak menyaksikan proses pra-rekonstruksi tersebut.
Pada saat pra-rekonstruksi Misem sengaja di ungsikan di rumah tetangganya, mengingat kondisi yang sudah tua dan akan membuatnya semakin sedih.
"Saya sedih banget dan tidak menyangka tersangka pembunuhan adalah keponakan sendiri," ujar Edi Pranoto.
Meskipun tinggal terpisah, tetapi Edi masih sering mengunjungi Misem setiap Sabtu dan Minggu untuk mengantar makanan.
Setelah kejadian hilangnya keempat keluarga yang lain itu, Edi mengatakan sempat mencari keberadaan mereka.
"Selepas hilang satu minggu itu saya sempat melaporkannya kepada polisi.
Saya mencari Pipin dan Supratno hingga ke Purwokerto," katanya.
Edi mengatakan juga pernah menanyakan kepada Minah kemana para korban itu pergi.
Tetapi Saminah selalu menjawab tidak tahu.
Tak tahunya, Wanita ini menjadi otakpebunuhan saudaranya sendiri.
Selama lebaran dia juga selalu mengirim makanan ke rumah Misem.