Polda Sulsel Kirim Lagi 2 SSK Brimob Bantu Jaga Papua Tetap Kondusif
Sebanyak 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) diberangkatkan ke Papua, Sabtu (31/8/2019).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANDAI - Sebanyak 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) diberangkatkan ke Papua, Sabtu (31/8/2019).
2 SSK Brimob tersebut sebagai personel Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Papua.
Mereka berasal dari 3 Batalyon Satrimob Polda Sulsel.
Yaitu, Batalyon A Pelopor yang bermarkas di Kota Makassar, Batalyon B Pelopor Parepare, dan Batalyon C Pelopor Watampone.
Pelepasan 2 SSK Brimob Polda Sulsel tersebut, dilaksanakan di area parkir Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sabtu dini hari.
Apel pelepasan personel dipimpin Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Adnas.
Adnas mengatakan, keberangkatan 2 SSK Brimob Polda Sulsel ke Papua, untuk membantu pemeliharaan keamanan, di provinsi paling timur Indonesia tersebut.
Beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah di Provinsi Papua dan Papua Barat dilaporkan terjadi aksi rusuh.
Baca: Kasus Pembunuhan 4 Bersaudara di Banyumas, Edi Pranoto Selamat karena Tak Tinggal Bersama Misem
Aksi tersebut, diduga merupakan buntut ucapan rasis terhadap warga Papua.
"Yang diberangkatkan ini merupakan Bhayangkara terbaik Polda Sulsel. Tugas mereka untuk menjaga, agar situasi di Papua tetap kondusif," kata Brigjen Pol Adnas, kepada tribun-maros.com, di sela apel pelepasan personel.
Jenderal polisi berpangkat bintang satu itu, juga mengimbau kepada Brimob yang diberangkatkan ke Papua, tetap menjaga kesehatan dan keselamatan, selama di medan tugas.
Termasuk terus berkoordinasi dengan aparat keamanan lainnya, utamanya Polda Papua dan Papua Barat.
Sementara itu, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Adeni Muhan, mengatakan pihaknya telah mengirim 6 SSK Brimob ke Papua dan Papua Barat.
2 SSK Brimob sebelumnya telah dikirim ke Puncak Jaya, untuk mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Juni lalu.
Sedangkan 2 SSK Brimob lainnya, dikirim untuk BKO Polda Papua Barat.
"Hari ini, kembali kita kirim 2 SSK Brimob ke Papua. Berarti total 6 SSK yang telah kita kirim ke Papua dan Papua Barat," ujar Kombes Pol Adeni Muhan.
Adeni menambahkan, Brimob yang dikirim ke Papua merupakan personel pilihan, yang dimiliki Satbrimob Polda Sulsel.
Mereka memiliki spesifikasi anti huru hara, kesehatan lapangan, jinak bom, intelijen, dan keahlian khusus lainnya.
"Semoga situasi di Papua dan Papua Barat tetap kondusif, dan personel yang ditugaskan juga diberi keselamatan," ujarnya.
Pantauan tribun-maros.com, pelepasan 2 SSK Brimob Polda Sulsel tersebut turut dihadiri Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol Hotman Sirait, Kapolres Maros AKBP Yohanes Richard, dan pejabat utama Polda Sulsel lainnya.
Selain itu, pelepasan personel turut disaksikan sejumlah kerabat Brimob Polda Sulsel.
Baca: Bayi Meninggal di Dalam Ember dengan Mulut Tersumpal Kain, Ibu yang Melahirkannya Masih Bungkam
Instruksi Presiden Jokowi
Polisi kembali mengirimkan personel tambahan ke Jayapura, Papua setelah kerusuhan yang terjadi pada Kamis (29/8/2019) kemarin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan pihaknya telah mengirim 1.250 personel tambahan ke Jayapura, Papua.
Dedi Prasetyo mengatakan, para personel didatangkan dari Polda Kalimantan Timur hingga Markas Korps Brimob.
"Salah satunya ini penambahan perkuatan, dari Polda Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Mako Korbrimob masing-masing 250 personel dalam langkah memulihkan situasi keamanan di wilayah Jayapura dan sekitarnya," tutur Dedi saat ditemui di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Penambahan personel yang dikirim Jumat dilakukan menyusul aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di daerah Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019).
Dengan penambahan ini, total personel gabungan TNI-Polri di wilayah Jayapura saat ini berjumlah 2.500 orang.
"Jumlah total saat ini TNI-Polri (di) Jayapura 2.500 personel, itu hanya Jayapura," ujar Dedi.
Bentrokan itu diduga terjadi antara masyarakat di sepanjang garis pantai dengan di pegunungan.
Polisi menduga, ada oknum dari masyarakat gunung yang memprovokasi hingga terjadi tindakan anarkis.
"Satu menghendaki damai, yang garis pantai, yang di gunung hanya sebagian kecil saja provokasi masyarakat untuk lakukan tindakan-tindakan anarki, itu sedang dikomunikasikan tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat," tutur dia.
Hingga saat ini, Dedi menegaskan bahwa situasi sudah kondusif.
Selain itu, aparat bersama tokoh masyarakat terus melakukan soft approach agar kejadian tersebut tidak terulang.
Baca: TERKINI Rusuh di Papua, Wiranto Beberkan Soal Penumpang Gelap Seusai Rapat Terbatas dengan Jokowi
Polri juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi situasi maupun konten negatif di dunia maya.
Sebelumnya, Kamis (29/8/2019), ribuan warga menggelar aksi unjuk rasa memprotes tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
Aksi unjuk rasa berujung anarkistis.
Massa membakar ruko, perkantoran pemerintah, kendaraan roda dua dan roda empat, serta merusak fasilitas lainnya.
Kondisi itu membuat aktivitas di Kota Jayapura lumpuh total.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Jaga Papua dan Papua Barat, Polda Sulsel Sudah Kirim 6 SSK Brimob