Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Benarkah Posisi Duduk Penumpang Berdampak pada Cedera Korban?

Namun, ada hasil riset yang mengungkap bahwa posisi duduk di belakang lebih berisiko cedera

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Benarkah Posisi Duduk Penumpang Berdampak pada Cedera Korban?
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah petugas membersihkan permukaan jalan dan mengevakuasi bangkai kendaraan bermotor roda empat pascatabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya luka-luka. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

TRIBUNNEWS.COM - Senin (2/9/2019) siang kemarin terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan 20 kendaraan di Tol Cipularang.

Kecelakaan maut tersebut telah merenggut nyawa sebanyak delapan orang, sisanya luka-luka.

Baca: Viral IG, Detik-detik Mencekam Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Dentuman Keras, Mobil Berguling

Berdasarkan perkembangan Senin malam, tercatat tiga korban mengalami luka berat dan 25 orang mengalami luka ringan.

Belum ada informasi pasti apakah ada hubungan antara jumlah korban meninggal dan luka berat dengan posisi duduk di mobil.

Namun, ada hasil riset yang mengungkap bahwa posisi duduk di belakang lebih berisiko cedera.

Sebuah studi dari Lembaga Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya (IIHS) pernah mengungkap, penumpang di kursi belakang adalah korban yang paling berisiko mengalami cedera hingga meninggal ketika terjadi laka lantas.

Mengapa demikian? Teknologi airbag hanya diberikan pada penumpang di kursi depan, sedangkan penumpang di kursi belakang hanya memiliki sabuk pengaman yang kurang efisien.

BERITA REKOMENDASI

Sabuk pengaman di kursi penumpang belakang pun hanya dilengkapi dengan teknologi force limiter yang berfungsi sebagai pembatas kekuatan sabuk dalam mengendalikan beban tubuh untuk mengurangi cedera akibat laka lantas.

"Ada berbagai terobosan untuk keamanan pengemudi dan penumpang di kursi depan. Kami harap evaluasi baru ini bisa memacu kemajuan serupa untuk penumpang di kursi belakang," ujar Harkey Presiden IIHS dilansir IFL Science, Jumat (26/3/2019).

The New York Times mengabarkan pada (12/6/2019), sabuk pengaman dengan sensor yang dapat mendeteksi akan terjadi kecelakaan bisa dijadikan pilihan.

Sabuk pengaman bersensor canggih ini dapat mengencang sebelum terjadi kecelakaan.

Ketika sabuk pengaman longgar ketika ada hantaman, hal ini justru dapat menyebabkan cedera.


Menurut IIHS, Jika mobil Anda tidak dilengkapi dengan teknologi seperti ini, disarankan untuk menempatkan orang tua di atas usia 55 tahun untuk duduk di samping pengemudi.

Kesimpulan ini didapat IIHS setelah pihaknya menyelidiki 117 kecelakaan mobil yang penumpang di belakangnya meninggal dunia atau terluka parah.

Melalui foto, catatan kepolisian, dan catatan medis ditemukan bahwa penumpang kursi belakang memiliki luka yang cenderung lebih parah dibanding penumpang depan dan pengemudi.

Mereka menemukan, cedera yang paling sering dialami adalah cedera dada kemudian cedera kepala.

Baca: Terlibat Kecelakaan Tol Cipularang, Satu Keluarga Naik Fortuner hanya Lecet Karena Ada Airbag

Fakta ini jelas menunjukkan bahwa ada perbedaan besar pada teknologi mobil untuk kedua baris kursi penumpang.

"Kami yakin, produsen mobil dapat menemukan cara memecahkan masalah pada kursi belakang, seperti yang mereka lakukan untuk kursi depan (mobil)," kata Harkey. (Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kecelakaan Tol Cipularang, Posisi Duduk Berdampak pada Cedera Korban

Kesaksian korban selamat

Terjadi kecelakaan maut di Tol Cipularang yang melibatkan 21 kendaraan roda empat, Senin (2/9/2019).

Akibat tabrakan beruntun tersebut, sembilan orang meninggal dunia.

Baca: Masyarakat Yakin Kecelakaan Maut Tol Cipularang karena Angkernya Gunung Hejo, Ahli Berpendapat Ini

Namun ada juga penumpang yang selamat dari maut akibat kecelakaan tersebut.

Salah satunya Suherman (53).

Dia masih syok mengingat kecelakaan beruntun di kilometer 92 yang menimpanya.

Baca: Kendaraan Lain Rusak dan Terbakar, Ajaib Bus Ini Cuma Lecet saat Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

Saat itu, ia sehabis pulang dari Tasikmalaya menengok putranya yang mondok di pesantren.

Saat itu, kata Suherman, banyak mobil berhenti lantaran ada mobil terbalik. Ia pun ikut berhenti.

"Mobil oleng kemana pun. Seperti terbang hingga 50 meter, menyeberang arah Bandung, hingga mendarat ke area hutan," kata Suherman sembari menunjukkan foto lokasi mobilnya mendarat kepada wartawan di RS MH Thamrin Purwakarta.

Mobil yang ia kendarai pun tak lagi berbentuk.

Beruntung ia bersama empat keluarganya hanya mengalami luka ringan.

Saat kejadian, warga Kampung Kawidaran, RT 022 RW 004, Cikupa, Tangerang itu tak henti membaca doa.

Perasaannya campur aduk. "Saya berdoa kepada Sang Pemilik (Allah SWT)," katanya.

Mobil ringsek akibat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Mobil ringsek akibat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Purwakarta, Senin (2/9/2019). (Tribunjabar.id/Ery Chandra)

Kecelakaan beruntun di Cipularang, Jawa Barat Sesaat setelah kejadian, ia teringat telepon genggamnya yang jatuh, suara ceramah yang ia dengar selama berkendara.

"Karena khawatir ngantuk kami mendengarkan ceramah," katanya.

Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman mengungkapkan, kecelakaan beruntun di kilometer 92 tol Purbaleunyi tersebut melibatkan sekitar 20 kendaraan.

Empat kendaraan diantaranya terbakar. Akibat kecelakaan tersebut, 8 orang meninggal, luka berat 3 orang, dan 25 luka ringan. (Kontributor Karawang, Farida Farhan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Korban Selamat Kecelakaan Tol Purbaleunyi: Mobil Saya Seperti Terbang 50 Meter

Kronologi

Kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di kilometer 92 Tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.

Delapan orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di Kilometer 92.

Kemudian, saat ada empat kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck yang terbalik, ada dump truck bermuatan tanah yang hilang kendali karena rem blong.

"Dump truck bermuatan tanah itu menabrak empat kendaraan yang tengah mengantre," kata Pujiyono.

Kemudian, di belakang dump truck bermuatan tanah ada 15 kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun.

Empat kendaraan bahkan terbakar. Saat ini, di tempat kejadian perkara (TKP), tengah dilakukan evakuasi kendaraan.

Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia, tiga luka berat, dan 25 luka ringan.

"Pasien luka berat tengah diobservasi. Jika pihak rumah sakit mampu menanangi dan alat memadai, akan dirawat di sini. Jika tidak, dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar," katanya.

Petugas membersihkan lokasi jalan kecelakaan mobil beruntun, di Kilometer 91, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Petugas membersihkan lokasi jalan kecelakaan mobil beruntun, di Kilometer 91, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9/2019). (Tribun Jabar/Ery Chandra)

Pujiyono menyebutkan, olah TKP akan dilakukan Selasa (3/9/2019).

"Kita teruskan sampai besok untuk olah TKP-nya. Karena kalau malam dipaksakan juga nggak akurat," katanya. Atas peristiwa kecelakaan tersebut, kata Pujiono, pihaknya menyampaikan duka cita, terutama kepada keluarga korban meninggal.

"Kepada keluarga korban meninggal kami mengucapkan duka cita. Ini musibah yang tidak bisa dihindari," ungkapnya.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Purbaleunyi Km 91 yang melibatkan 21 kendaraan. 

Akibat kecelakaan itu, 8 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka. Para korban dibawa ke Rumah Sakit MH Thamrin, Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Umum Daerah Purwakarta.

 Misteri Gunung Hejo Dikaitkan dengan Kecelakaan di Tol Cipularang, Ini Penjelasan Pakar Transportasi

Selain korban tewas, kecelakaan tersebut menyebabkan empat mobil hangus terbakar.

Korban tewas adalah penumpang dari mobil yang terbakar tersebut. Proses evakuasi bangkai kendaraan sudah hampir beres dilakukan. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. (Kontributor Karawang, Farida Farhan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kronologi Lengkap Kecelakaan yang Tewaskan 8 Orang di Tol Purbaleunyi

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas