Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecelakan Maut Tol Cipularang, Kisah Perjuangan Pasutri Selamatkan Diri dari Bibir Jurang

Keduanya berkisah harus melewati perjuangan berat untuk keluar dari truknya yang nyaris terjun ke jurang sedalam 20 meter

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kecelakan Maut Tol Cipularang, Kisah Perjuangan Pasutri Selamatkan Diri dari Bibir Jurang
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Salah satu truk yang terlibat dalam kecelakaan di KM 91 Tol Cipularang, Senin (2/9/2019) 

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019) kemarin menyisakan kenangan yang tak mudah dilupa oleh pasangan suami istri (pasutri) Subhan (43) dan Mani (39).

Keduanya masih ingat betul bagaimana detik-detik tabrakan beruntun tersebut nyaris merenggut nyawa mereka.

Keduanya berkisah harus melewati perjuangan berat untuk keluar dari truknya yang nyaris terjun ke jurang sedalam 20 meter di KM 91+200 Tol Cipularang.

Subhan membawa truk pengangkut pasir merah dari Cianjur ke Karawang Timur.

Truk yang dimilikinya adalah satu dari 21 kendaraan yang mengalami tabrakan beruntun.

 Seputar Anjing Gigit ART Hingga Tewas di Ciracas, Diduga Rabies & Pernah Serang Anak Sampai Kritis

Truk yang dikendarai Subhan dan istrinya, nyaris terjatuh ke jurang.

Kepalanya berada di bawah dan baknya masih tersangkut di pembatas jalan.

Berita Rekomendasi

"Kaca pecah Pak. Saya lihat jurang. Sedikit lagi saja truk saya terjun ke jurang," ujar Subhan di UGD RS MH Thamrin, Purwakarta.

Untuk beberapa saat, Subhan dan istrinya terjebak di dalam ruang kemudi.

Tubuh mereka penuh luka.

Subhan mengatakan, dalam keadaan terluka, istrinya berusaha untuk keluar lebih dulu lewat pintu kiri.

Padahal, posisi kepala mobil sudah nyungsep di bibir jurang.

Salah langkah sedikit, mereka bisa jatuh.

"Saat buka pintu, sudah terlihat jurang. Saya paksain ke luar, saya manjat ke atap mobil, menggelantung. Lalu saya ajak suami saya dan akhirnya bisa nyampai ke atap mobil," kata Mani.

Saat berada di atap, ia baru sadar ternyata posisi mobilnya nyaris terjun ke dasar jurang.

Dari atas kepala mobil, ia melihat situasi sekitar, sejumlah mobil terbakar dan macet.

"Dari situ saya bingung, turun bagaimana. Saya teriak minta tolong enggak ada yang dengar. Loncat bakal sulit.

Akhirnya saya turun perlahan-lahan menuruni atas kepala mobil. Suami saya yang berdarah saya tuntun, saya gendong," ujar Mani.

Akhirnya, keduanya selamat. Ia dibantu sejumlah pekerja proyek PT Jasa Marga.

Subhan mengatakan, ia dan Dedi, sopir truk yang pertama terguling, berangkat bersama dari Cianjur.

"Kami membawa pasir dari Gunung Pengantin. Truk yang dikemudikan Pak Dedi asalnya di belakang saya," ujar Subhan.

Sejumlah petugas membersihkan permukaan jalan dan mengevakuasi bangkai kendaraan bermotor roda empat pascatabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya luka-luka. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah petugas membersihkan permukaan jalan dan mengevakuasi bangkai kendaraan bermotor roda empat pascatabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya luka-luka. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Namun, di kilometer 91 Cipularang, tiba-tiba ia melihat Dedi dengan dump truck-nya menyalip truk yang ia kemudikan.

"Kami di jalur kiri, tiba-tiba dia nyalip saya ke kanan. Lalu dia menelpon. 'Dek rem saya blong, gimana ini.

Saya kocok-kocok anginnya enggak ada. Nah ini ada lagi' dia bilang gitu.

 UPDATE Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, 9 Tewas 8 Luka Seorang Korban Terjepit di Kabin Truk

Saya bilang ya sudah saya minta dia berhenti dulu," kata Subhan.

Akhirnya dia ikut mengambil jalur kanan setelah mendapat telpon tersebut.

Tiba-tiba, selang lima menit, tabrakan itu terjadi.

"Ternyata dia nyalip saya itu karena rem blong. Setelah itu mobil depan saya pada tabrakan semua.

Saya lihat sekilas truk pak Dedi terguling, pasir tumpah semua. Saya juga menabrak mobil di depan saya," kata Subhan.

Saat melihat tabrakan itu, ia berusaha mengerem sekuat tenaga.

 Viral Seorang Ibu Jadi Sopir Angkot Bawa Bayi Demi Mencari Nafkah Banjir Empati

Namun apa daya, rem dump truck itu tak mampu menahan laju kendaraannya.

"Akhirnya saya menabrak mobil kecil di depan saya. Karena saya takut makin parah, saya banting truk saya ke kiri dan akhirnya nyangkut di jurang, kaca depan saya pecah semua," kata Subhan.

Dedi, rekan Subhan meninggal. "Tadi saya lihat ke ruang jenazah," ujar Mani.(mega nugraha/haryanto)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas