Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang Bermula dari Tergulingnya Drump Truk Pengangkut Tanah
Diduga, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari truk pasir yang mengalami patah as dan terguling di ruas Tol Cipularang arah Jakarta.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Tabrakan beruntun di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019) berawal dari dump truk yang terguling.
Hal itu disampaikan Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, kepada wartawan saat mendatangi lokasi kecelakaan beruntun tersebut.
Diduga, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari truk pasir yang mengalami patah as dan terguling di ruas Tol Cipularang arah Jakarta.
"Awalnya adalah dump truk terguling menyebabkan kendaraan di belakangnya mengerem mendadak," ujar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Kendaraan-kendaraan di belakang truk pun melakukan rem mendadak.
Namun karena kendaraan-kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan kondisi jalan menurun membuat kendaraan di belakang truk tidak mampu menghindar.
Baca: Identitas Lengkap 36 Korban Kecelakaan Tol Cipularang, Ada 4 Anak dan 2 di Antaranya Masih Balita
Baca: Profil 10 Calon Pimpinan KPK yang Diserahkan ke Jokowi, Satu Nama ternyata Sudah Berkali-kali Gagal
"Ada kendaraan dump truk pengangkut tanah terguling sehingga menutupi jalur kendaraan di belakang. Karena ini jalan menurun dan kendaraan kecepatan tinggi, jadi sulit untuk menghindar," ujar Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius.
Nampak secara visual, sejumlah kendaraan dalam kondisi rusak di sekitar ruas jalan.
Beberapa kendaraan terbakar dan menguarkan asap hitam yang membumbung.
Beberapa kendaraan bertumpuk dan terlempar hingga ke luar ruas jalan tol.
Sekitar 21 kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun ini.
Kesaksikan Sopir Truk
Seorang sopir truk pengangkut pasir, Subhana (43) mengisahkan detik-detik sebelum tabrakan beruntun di KM 91+200 Tol Cipularang, Purwakarta, pada Senin (2/9/2019).
Subhana adalah teman Dedi (50), sopir truk yang terguling kemudian mengakibatkan kecelakaan maut yang melibatkan 21 mobil dan menewaskan 8 orang.
"Saya bareng sama dia dari Cianjur. Membawa pasir dari Gunung Pengantin untuk ke Karawang Timur. Asalnya dia di belakang saya," ujar Dedi ditemui di UGD RS MH Thamrin.