Bakar Jasad Pupung dan Dana, Tangan Geovanni Kelvin Terancam Infeksi, Begini Kondisinya Sekarang
Geovanni Kelvin tersangka pembakar jasad Pupung Sadili dan Dana harus menjalani operasi cangkok kulit.
Editor: widi henaldi
TRIBUNNEWS.COM -- Geovanni Kelvin (25), tersangka kasus pembakar Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan putranya M Adi Pradana alias Dana (23) masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Untuk menyembuhkan luka bakar di tangan Geovanni Kelvin harus menjalani operasi cangkok kulit.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan operasi cangkok kulit tersebut merupakan tindak lanjut penanganan Geovanni Kelvin yang mengalami luka bakar sekitar 35 persen.
"Hari ini direncanakan dilakukan skin graft (cangkok kulit) oleh tim bedah plastik RS Polri. Semoga dengan pelaksanaan operasi skin graf ini bisa lebih cepat sembuh," kata Kombes Edy Purnomo di RS Polri Kramat Jati, Rabu (4/9/2019).
Sejak dirujuk dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan ke RS Polri pada Kamis (29/8/2019), kondisi Kelvin kini semakin membaik.
Namun Kombes Edy Purnomo menyebut Geovanni Kelvin belum bisa diperiksa Penyidik Dirkrimum Polda Metro Jaya yang mengani kasus pembunuhan dengan dalang Aulia Kesuma (45).
"Belum bisa, bahaya infeksi masih mengancam. Kalau terjadi infeksi nanti dimungkinkan akan lebih berat dan mungkin butuh perawatan lebih lama, karena di tempat terbuka," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Geovanni Kelvin bersama Aulia Kesuma membakar jasad Pupung Sadili dan M Adi Pradana di daerah Cidahu, Sukabumi beberapa waktu.
Sebelum dibakar, Pupung Sadili dan M Adi Pradana lebih dulu dibunuh di rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Aulia Kesuma, istri Pupung Sadili menyewa pembunuhan bayaran dari Lampung.