Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Pemutilasi Guru Honorer Bungkam Saat Sidang Pertama

Sidang yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Kediri menghadirkan dua orang terdakwa Azis Prakoso

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dua Pemutilasi Guru Honorer Bungkam Saat Sidang Pertama
Didik Mashudi/Surya
Jaksa bersama penasehat hukum terdakwa dan terdakwa perkara pembunuhan dan mutilasi Budi Hartanto, guru honorer Kota Kediri, memeriksa bukti foto di PN Kabupaten Kediri, Kamis (5/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Sidang perkara pembunuhan dan mutilasi Budi Hartanto (28) guru honorer Kota Kediri, memeriksa tiga saksi yang pertama kali menemukan mayat korban di dalam tas koper di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Sidang yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Kediri menghadirkan dua orang terdakwa Azis Prakoso (25) dan Aris Sugianto (32), Kamis (5/9/2019).

Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Fahmi Hary Nugroho,SH dengan anggota Mellina Nawang Wulan,SH dan Guntur Pambudi,SH menghadirkan tiga saksi masing-masing, Imam, Agus dan Mujianto, semuanya warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Sementara kedua terdakwa didampingi penasehat hukumnya dari Taufiq Dwi Kusuma dan Rekan serta jaksa penuntut umum (JPU) M Iskandar, SH.

Dalam kesaksiannya Imam mengaku yang pertama kali menemukan mayat korban di dalam tas koper yang tergeletak dekat sungai.

Baca: Fakta-fakta Aulia Sudah Berkali-kali Akan Habisi Sang Suami, Hingga Pembunuh Bayaran Tak tega

Baca: Cerita Horor KKN di Desa Penari, Benarkah Ini Foto Bima yang Tewas? Sang Penulis Langsung Bereaksi

Kondisi koper, bagian pojoknya sobek dan menyembul jari kaki korban.

Penemuan itu selanjutnya diberitahukan kepada Agus yang saat itu berada tidak jauh dari TKP penemuan mayat.

Berita Rekomendasi

Kedua saksi sempat melihat dari dekat sekitar 2 meter dari posisi koper tergeletak.

Kedua saksi juga memastikan kaki yang menyembul dari bagian koper yang sobek merupakan bagian dari kaki manusia.

"Saya sempat penasaran korbannya laki atau perempuan," ungkapnya.

Saat petugas kepolisian datang, barulah diketahui kalau korban yang berada di dalam koper adalah pria, tapi tidak ada kepalanya.

"Kondisi korban di dalam koper telanjang," jelasnya.

Sewaktu dicecar majelis bagaimana dapat mengenali mayat dalam koper laki-laki?

Imam menjawab meski tidak ada kepalanya namun diketahui dari kelaminnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas