Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemeran Video Vina Garut Meninggal, 2 Minggu Terakhir Tak Bisa Duduk, Pengacara: Cuma Bisa Tiduran

Rayya, pemeran video Vina Garut meninggal. Pengacara sebut dua minggu terakhir sudah tak bisa duduk: Cuma bisa tiduran.

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Pemeran Video Vina Garut Meninggal, 2 Minggu Terakhir Tak Bisa Duduk, Pengacara: Cuma Bisa Tiduran
Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Rayya, pemeran video Vina Garut meninggal, Sabtu (7/9/2019). Pengacara sebut dua minggu terakhir sudah tak bisa duduk: Cuma bisa tiduran. 

Rayya, pemeran video Vina Garut meninggal. Pengacara sebut dua minggu terakhir sudah tak bisa duduk: Cuma bisa tiduran.

TRIBUNNEWS.COM - Rayya pemeran video Vina Garut meninggal dunia, Sabtu (7/9/2019).

Pengacara Rayya, Soni Sonjaya, mengatakan, kliennya menderita sejumlah penyakit.

Ia menjelaskan jika selama ini Rayya mengidap penyakit stroke, Hepatitis B, dan positif menderita HIV.

"Pekan lalu empat hari dirawat di rumah sakit. Sempat pulang dulu ke rumah. Terus Rabu kemarin kembali dirawat dan baru pulang kemarin sore," kata Soni Sonjaya di rumah duka, Perumahan Al Kautsar, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Sabtu.

Rayya diketahui mengidap stroke dan Hepatitis B sebelum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus video Vina Garut.

Baca: Fakta Terbaru Pemeran Vina Garut yang Meninggal, Menikah 3 Kali dan Punya Anak dari Istri Sebelum V

Baca: Veronica Koman Bakal Masuk DPO Jika Tak Juga Muncul Hingga Pekan Depan

Kemudian setelah berita video Vina Garut beredar, Rayya menderita stroke ringan dan mengalami kelumpuhan di bagian kiri tubuhnya.

Berita Rekomendasi

"Bicara juga tidak lancar karena kena stroke. Yang paling parah itu karena HIV-nya," ucapnya.

Soni mengatakan telah meminta penangguhan penahanan semenjak Rayya ditetapkan jadi tersangka.

Permintaan itu diajukan agar kliennya bisa lebih fokus untuk menjalani pengobatan.

"Polisi juga memahami kondisi Rayya sehingga tidak ditahan. Klien saya pun rutin berobat jalan," ujarnya.

Selama menjalani pemeriksaan, Soni mengaku jika kliennya sering mengeluhkan sakit yang dideritanya.

Apalagi dua minggu terakhir, Rayya sudah tak bisa duduk.

"Cuma bisa tiduran di rumahnya. Keluarga sudah maksimal mengobati. Tapi takdir berkata lain," katanya.

Baca: Mengintip Isi Dompet Hotman Paris yang Berisi Lebih dari Rp 100 Juta

Baca: Seorang Siswi SMA Dihajar Teman Prianya, Bagian Dada Ditendang Hingga Pingsan!

Tak Rela Ditinggal Rayya

Berdasarkan laporan wartawan TribunJabar, V mengaku tak punya pilihan lain.

Jika terus menolak, V takut suaminya marah.

"Saya mikirnya kalau ditolak pasti dimarahi. Apalagi suami terus minta. Pertamanya saya tolak. Tapi dia mendesak terus," katanya.

Kepada V, sang suami mengumbar alasan demi mempertahankan kehidupan rumah tangga.

Rayya pun menekankan hal tersebut harus dilakukan sang istri agar ia tak direbut wanita lain.

V pun kemudian menuruti permintaan sang suami untuk melayani para pria hidung belang.

Baca: Matikan Obat Nyamuk, Eksekutor Pupung Sadili Tak Tega Bakar Jasad Kedua Korban

Baca: Rasakan Badan Sakit Hingga Suara Hilang, Inul Daratista Menyesal Pernah Cicipi Sabu-sabu

Ia sempat mengaku jika dirinya tak rela ditinggal Rayya.

Pasalnya, V mengaku sejak kecil ia ditinggal kedua orang tua, sehingga Rayya merupakan sosok pelindung baginya.

V mengatakan ia menikah dengan Rayya pada 2015 saat berusia 19 tahun.

Namun, V dijual sang suami pada 2017 hingga 2018.

Baca: Viral, Komika Ini Sindir Fadli Zon, Sebut Sering Kunker ke Luar Negeri Habiskan Biaya Negara

Baca: Pria Pangkal Pinang Pergoki Sang Istri Selingkuh dengan Seorang Oknum Polisi

Pembelaan dari pihak Rayya

Dikutip dari TribunCirebon, pihak Rayya membantah jika dirinya memaksa tersangka V untuk melakukan hubungan suami istri 2 lawan 1.

Hal itu diungkapkan kuasa hukum Rayya, Soni Sonjaya.

Unsur pemaksaan yang dilontarkan oleh V disebut kliennya tidak benar.

Bahkan V yang meminta agar fotonya dipajang di akun Twitter Rayya.

"Tidak benar kalau ada anggapan dipaksa. Saat pemeriksaan pertama itu dijelaskan jika V yang minta dibuatkan video Vina Garut dan disebar di Twitter Rayya," ucap Soni melalui sambungan telepon, Senin (2/9/2019).

Foto V yang dipajang di Twitter Rayya, lanjutnya, untuk menarik minat pelanggan.

Nantinya Rayya yang melakukan transaksi jika ada pelanggan yang menginginkan jasa V.

"Kata V itu bilang ke Rayya kalau ada tamu yang minat silakan saja. Transaksinya dengan Rayya yang saat itu berstatus suaminya. Bisa langsung atau ketemu di hotel," katanya.

Ia menambahkan, V juga meminta agar Rayya harus ikut dalam adegan itu.

Jadi bukannya Rayya yang meminta V untuk berbuat adegan mesum 3 lawan 1 dengan tiga pria seperti pada video Vina Garut.

"Tidak ada paksaan kepada V. Malah dia yang minta agar Rayya ikut. Apalagi uangnya juga semua diterima V. Rayya sama sekali tidak dapat uang," ujarnya.

Setelah menawarkan jasanya, kata Soni, V menerima upah antara Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul "Rayya Meninggal Setelah Kasus Video Vina Garut Terbongkar, Kena Stroke & HIV, Pemakamannya Sepi"

(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia, TribunCirebon/ Fauzie Pradita Abbas, TribunJabar/Firman Wijaksana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas