Permintaan Terakhir Bocah yang Dibully Hingga Tewas, Fatir Ahmad Sebut Nama Seseorang Agar Ditangkap
Permintaan Terakhir Bocah yang Dibully Hingga Tewas, Fatir Ahmad Sebut Nama Seseorang Agar Ditangkap
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Whiesa Daniswara
Permintaan Terakhir Fatir Ahmad, Bocah yang Dibully Hingga Tewas, Ia Sebut Nama Pelaku Agar Ditangkap
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu yang lalu, sebuah video yang mengenai seorang anak bernama Fatit Ahmad ramai dibicarakan di media sosial.
Video tersebut menunjukkan Fatir Ahmad merintih kesakitan.
Dalam keterangan yang diunggah dituliskan jika Fatir Ahmad meninggal setelah dibully oleh temannya.
Teman yang diduga menendang Fatir Ahmad hingga kesakitan disebut berusia lebih tua.
Sebelum tutup usia, bocah meninggal setelah dibully itu sempat mengucapkan permintaan terakhirnya.
Melalui akun Facebook Fatir Ahmad, ibunya menceritakan permintaan terakhir sang anak.
Ibu Fatir Ahmad, Sri Ani Lestari (38) mengatakan ia sudah rela atas meninggalnya sang anak.
Baca: Pro-Kontra Pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia ke Kalimantan, Luhut : Kalau Gak Mau ke Surga Aja
Baca: Wawancara Eksklusif dengan Ibu Fatir, Bocah Korban Bully, Luka yang Membuat Anaknya Meninggal
Namun, ia masih tetap akan mewujudkan permintaan terakhir bocah meninggal setelah dibully itu.
Ia berharap sang anak dapat membantunya meskipun telah tiada.
"Mamah iklas melepas kamu de tapi mamah belum iklas karena belum mewujudkan permintaan kamu yang terakhir kamu, bantu mamah buat mengungkap semuanya," ucapnya.
Dalam video yang beredar, sang anak sempat mengucap permintaan.
Ia menyebut seseorang bernama Iqbal agar ditangkap polisi.
Baca: Video Ria Irawan di Ruang Perawatan BPJS Kelas 3 RSCM, Tumornya Menekan Saraf Bicara
Baca: Status Menyayat Sang Bunda Setelah Fatir Meninggal Setelah Dirundung
Di video itu, bocah meninggal setelah dibully itu menyebut ia kesakitan karena seseorang.
"Iqbal ditangkap polisi ya ma, Iqbal yang bikin kayak gini," ucap bocah itu.
Selain itu sang ibu juga mengungkapkan kepasrahan atas segala ketentuan yang telah terjadi selama ini.
Dalam unggahaanya pada Sabtu (7/9/2019), Ani juga sempat membuat tulisan yang menunjukkan bahwa ia tengah mencari keadilan.
Ibu Fatir Ahmad tersebut meminta keadilan agar berpihak kepada anaknya.
"Bismillah semoga semua beres masLah nya dan km tenang di sisi allah ya de, mamah akan sekuat tenaga dan pikiran mamah cari keadilan untuk dede, bantu mamah ya sayang, amin"
Baca: VIRAL Fatir Ahmad Meninggal Diduga Jadi Korban Bully Temannya, sang Ibu Beri Pesan untuk Pelaku
Baca: Ahmad Dhani di Penjara, RCM Vakum, Mitha The Virgin Resign dan Minta Izin Saat Bosnya di Penjara
Kronologi
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh TribunJabar.id, saat ditemui di sebuah rumah Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Ani menceritakan kronologi anaknya yang diduga dibully oleh temannya.
Saat itu sekitar 15.00 WIB pada akhir bulan Agustus Ani, melihat sang anak sedang bermain dengan beberapa teman di kompleksnya.
Saat sedang bermain, ia meminta korban masuk ke dalam rumah untuk mandi.
Namun, si korban menolak dengan alasan masih ingin bermain memutari kompleks tersebut.
"Lima menit sebelum kejadian pemukulan, saya nyuruh Fatir mandi, tapi dia menolak. Saat saya ingin masuk ke dalam rumah karena Fatir masih ingin bermain, belum sempat masuk, masih di teras, saya mendengar Fatir menangis. Sontak saya langsung menghampiri dan mempertanyakan apa yang terjadi," ujar Ani saat ditemui Tribuncirebon.com, Senin (9/9/2019).
Setelah menghampiri, Ani mendapatkan informasi oleh teman korban, bahwa anaknya telah dipukul oleh teman sepermainannya yang berinisial I.
Mendengar informasi tersebut, ia langsung menginterogasi anaknya. Ia bertanya penyebab korban dalam kondisi menangis.
"Ketika saya tanya,'Dek sakit enggak?' Anak saya menjawab 'Enggak, mah'. Karena anak saya menjawab kayak gitu dan tidak kelihatan ada luka, saya tidak menegur anak itu (inisial I) dan saya tidak memperpanjang permasalahan tersebut karena tidak ingin ribut dengan tetangga," ucap dia.
Ani menambahkan, sepenglihatannya saat anaknya bermain, ia hanya melihat anaknya bermain dengan teman yang berinisial I.
Menurut Ani, teman-teman yang lainnya berada jauh dari posisi anaknya dengan inisial I tersebut.
"Saya itu melihat Fatir bermain cuma dengan inisial I, teman-teman yang lainnya jauh," kata Ani.
Baca: Tangis SBY di Hari Ulang Tahun ke-70 saat Joy Tobing Nyanyikan Lagu Kenangan Mendiang Ani Yudhoyono
Baca: Profil Ketua KPAI yang Banyak Disorot Publik Terkait Polemik Audisi PB Djarum
Mengetahui keadaan anaknya sempat mengalami kejang-kejang, akhirnya ia merujuk anaknya ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ani merujuk Fatir Ahmad karena di dua lokasi sebelumnya, yakni Rumah Sakit Bekasi dan satu rumah sakit lain menolak untuk merawat bocah tersebut.
Ibunda korban mengatakan, awalnya Rumah Sakit Polri tidak mengetahui gejala apa yang diderita oleh anaknya.
Ia menambahkan, sampai 3 dokter tidak tahu apa yang menyebabkan anaknya kejang-kejang seperti itu.
"Prediksi awal anak saya mengidap penyakit tetanus, tapi ketika diperiksa tidak ada luka atau goresan di tubuh anak saya. Maka langsung lakukanlah rontgen, tapi 3 dokter tidak mengetahui penyakit apa yang diderita anak saya, soalnya anak saya kejang kayak tetanus tapi tidak ada luka di tubuhnya," ujar Sri Ani Lestari, Senin (9/9/2019).
Ani menambahkan, setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, akhirnya diketahui bahwa penyakit korban bullying tersebut berasal dari rahang.
Baca: Wiranto Sulit Bedakan Kehadiran Wartawan Asing di Papua dengan Provokator
Baca: Pro-Kontra Pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia ke Kalimantan, Luhut : Kalau Gak Mau ke Surga Aja
Ia mengatakan, saat diketahui penyebabnya, ternyata lidah anaknya tersebut sudah tergigit dan dalam kondisi kritis.
"Setelah diketahui dan anak saya dalam kondisi kritis, saat mau pakai selang untuk paru-paru anak saya sudah tidak ada," ucap dia.
Diketahui, Fatir Ahmad korban bullying oleh teman sepermainannya di Bekasi beberapa waktu lalu.
Korban meninggal dunia pada 30 Agustus 2019.
Diduga, korban dibully dengan cara dipukul dan ditendang oleh temannya.
Namun nyawa bocah berusia 6 tahun tersebut tak bisa diselamatkan, Fatir Ahmad akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/TribunJabar/Laporan Wartawan, Eki Yulianto)