Pemekaran Provinsi Papua dan Papua Barat, Politikus PKB: Pendekatan Ini Bisa Jadi Solusi
Melalui pendekatan pemekaran wilayah, anggota DPR RI ini menilai, persoalan-persoalan di Papua akan segera terselesaikan
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding sepakat bila dilakukan pemekaran provinsi Papua-Papua Barat.
Melalui pendekatan pemekaran wilayah, anggota DPR RI ini menilai, persoalan-persoalan di Papua akan segera terselesaikan.
Baca: PKS Sarankan Jokowi Juga Lakukan Pemekaran Provinsi di Papua dan Papua Barat
Karena melalui pemekaran, dia menilai, akan lebih muda bagi pemerintah pusat untuk membangun dan mengembangkan provinsi-provinsi di Bumi Cenderawasih.
"Dengan pemekaran ini konsentrasi kita untuk memberdayakan dan membangun Papua bisa lebih cepat," ujar mantan Wakil Ketua TKN Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin ini kepada Tribunnews.com, Rabu (11/9/2019).
Bila terjadi pemekaran, dia yakin, pemerintah akan bisa lebih fokus untuk membangun dan menyejahterakan masyarakat Papua.
Karena ruang lingkupnya menjadi lebih terbatas dan tidak terlalu luas seperti sekarang ini.
"Jadi bisa fokus, ada yang menangani yaitu pemerintah daerah. Dan Wilayahnya juga dibatasi. Dan pendekatan kulturnya pun bisa kita ketahui," jelasnya.
Untuk itu dia yakin, jika Bumi Cenderawasih dibagi menjadi provinsi-provinsi baru, maka akan bisa terjadi akselerasi pembangunan dan segala bidang di Papua.
"Dengan demikian kesejahteraan masyarakatnya tentu akan bisa segera meningkat," tegasnya.
Terkait akan dimekarkan menjadi berapa provinsi, dia mempercayakan kepada Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas serta lembaga terkait untuk menentukannya.
Karena kajian mendalam mengenai itu pasti Kementerian dan Lembaga bersangkutan memilikinya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo setuju ada pemekaran wilayah di Papua dan Papua Barat.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menerima 61 tokoh Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019).